Friday, November 09, 2007

gw sedang merasa tidak cukup baik sebagai seorang anak, kakak, dan kawan.
apa mungkin gw ini egois ya?
entah, tapi, gw sedang menilai diri gw sebagai seoang yang egois!
Ugh!!! >_<

Thursday, October 18, 2007

Cinta Manusia dan Robot



gw sedikit takjub melihat berita di Detik.com hari ini. Dari judulnya pun sudah mencengangkan, "Robot Siap Bercinta dan Kawin."
Sebuah riset seorang mahasiswa Netherlands University Belanda bernama David Levy meramalkan perkawinan antara manusia dan robot akan terjadi pada tahun 2050.
Menurut Levy, nantinya robot akan memiliki penampilan layaknya manusia. Bahkan, sang karakter robot bisa diprogram sesuai dengan keinginan manusia.
Dalam tesisnya yang bertajuk, "Hubungan intim dengan rekan artifisial", Levy berpendapat, satu hal yang membuat orang jatuh cinta adalah adanya kemiripan kepribadian dan pengetahuan, DAN ITU BISA DIPROGRAM!!
gw jadi teringat sebuah film yang pernah gw tonton saat gw masih kuliah. sayangnya, gw lupa judulnya (atun: emang ada yg bisa lu inget??). Film futuristik itu bercerita tentang seorang wanita yang mendatangi toko penjual robot. Dia membutuhkan sebuah robot untuk menemaninya di rumah.
Setelah fase keraguan (beli ato engga) lewat, sang wanita mulai memilih karakter sang robot. laki-laki, tampan, baik, pengertian, rajin bekerja, perhatian, dan sebagainya. Semua karakter yang 'baik-baik' sudah terpilih.
Dalam hitungan hari, sang robotpun tiba di rumah dengan menggunakan jasa antaran. Ternyata, sang robot bener2 cakep banget bok dan sesuai pilihan karakter, si robot bener2 menjalankan perannya sebagai 'teman rumah.' Setelah beberapa saat, sang wanita mulai jatuh cinta.
Dia kembali ke toko tempat dia membeli sang robot. "tolong pasangkan alat kelamin dan kemampuan bercinta,"pesannya kepada pemilik toko yang gw inget sangat kaku banget (gw curiga pemilik toko itu juga robot bok). Beberapa bulan berjalan, mereka bercinta dengan sangat hebat.
Namun, si wanita merasa ada yang kurang. tak ada rasa cemburu dan posesif. lama kelamaan semuanya menjadi begitu datar dan tak ada 'greget'nya si wanita sudah hapal dengan sifat sang robot. Bosan?
Akhirnya, Ia kembali ke toko dan meminta pemograman ulang. Si pemilik toko memberitahu caranya. bla..bla..bla...
jadilah sang robot seperti yang dimau sang wanita. Singkat cerita, sang wanita membuat program acak dimana sang robot benar-benar memliki sifat yang tak terduga. Si robot manis malah berubah menjadi pencuriga dan posesif berat. Bahkan, dia sampai ingin membunuh sang cewe saking posesif dan cemburunya.
---------------------------

artikel di detik.com itu bikin gw mikir panjaaaaaaaaaaang banget. Menurut gw, cinta adalah sebuah gabungan proses kompromi, kebersamaan, dan saling pengertian.
Kalau perkawinan antar robot dan manusia benar2 terjadi berarti betapa menyedihkannya manusia. Sebab manusia itu mencintai apa yang dia ciptakan. Itu sama saja ceritanya dengan kejadian saat manusia mencintai uang. Intinya, mencintai benda yang diciptakannya sendiri (meskipun tidak menciptkan si robot, tapi si pengguna kan menciptakan karakternya, tul gak?). Manusia akan kehilangan nikmatnya ditolak cinta, patah hati, dan sebagainya.
Manusia semakin mendekatkkan dirinya pada dunia instan. semua xerba cepat, terprediksi, dll.

Tuesday, October 16, 2007

Tour de Pangrango

Hari yang gak akan gw lupain.
thx guys....



17 Agustus 2007

06.00
Berangkat dr kos Ita. Naik B 14, senen, nggak taunya supir angkotnya marga Pasaribu, saudaranya Ita, wuakaka!

KRL ke Bogor
di kereta, 4 makhluk molor semua, cuma Bagus yg bediri gak kebagian duduk jd ga bs
tidur.
Di stasiun Bogor makan lalapan, sambelnya pedes bgt, harga muahallll
dikerjain, masa 5 orang Rp95 ribu???
Lanjut naik angkot 03 ke br siang, naik Colt ke cipanas, ngetemnya lamaaaa. Panasss..
-si Miol pdkt ama Iras, di colt diam2 menyandarkan kepalanya ke bahu Iras yg gak sadar. Bagus dan Ita ngerjain dg foto mereka (dan Iras akhirnya membalikkan punggung)-

12.00 tiba di Cipanas, nyari parafin ga dapet, gara2 si Iras lupa beli, ini kan
tugas diaaa!! (Iras: duuuh maaap,tapi emang susah kan carinya!)
Naik angkot salah pulak, cemana... akhirnya naik angkot balik lg ke Cipanas

13.15 tiba di kaki Gn Putri.
13.30 pos GPO, ketemu petugas. Petugas: 'dilarang ke atas!' ujarnya seraya
menunjukkan SK penutupan jalur pendakian Pangrango.
14.20 tiba di curug yang... yaelah... kuecill...tapi lumayan laaahh... indah juga di tengah hutan..kita berlomba2 narsis dg berpoto2 ria. ternyata camping groundnya parahhh...

Bagi2 tugas persiapan tenda di atas curug. Miol nembak iras, ditolak setengah mentah!
Bagus mulai melakukan 'sesuatu' dengan Ita..
(Bagus: ita tambah cantik kalau di hutan...) atau jgn2 dia emang makhluk hutan?? Gw kangen sm Ade... ihik.. Sirik tuuhh ama Bagus dan Ita..

Ita: huhuhu ga ada curug...! i want my curug...somebody, give me my curug...
iras ngebohong ama nyokapnya... masa mau naik gunung ngakunya gathering ama kantorzz??

Iras: woi masa sampai tapak kaki doang nih? Bisa diketawain gw sama anak" nih! Btw,
I need some distraction nih gara2 patah hati :P Eh wisnugila! brisik lo :P

Miol: Ras gw tau penolakan lo kan cm di luar doank. Senyum dan pipimu yg merona
bukti isi hatimu..... Hanya masalah waktu Ras...:-P

15.45 kembali ke camping ground, gelepar.. ampe lupa nyalain tenda
Miol berkali2 modus utk pdkt Iras pura2 mau nolongin padahal biar bisa gandeng tangan Iras. Malah sunset ngajakin ke bukit, modus nyari momen buat nembak

19.00 Setelah menghabiskan setengah nafas Bagus dan Miol, (sampe muka gw bau asep...
glegean aja yg keluar asep) akhirnya nasi bisa juga dikonsumsi. TAPI...NASINYA MASIH
BERBUNYI KRIUK..KRIUK KAYAK KRUPUK!
padahal,sudah dimasak hampir sejam! huhuhu.
plus: batal masak mie.. karna si Ita udah mau mati kelaperan... jd ya udah nasi
beras plus sarden. si Iras gak doyan.. jadinya makannya paling lamaaa
baru makan 3 sendok, padahal si Miol udah nambah 2 kali...

Namanya bukan nasi, tapi rebus beras.. (hehe..)

Kini, di seputar unggun yang hidup setengah hati,
kita menunggu langit bersibak ...
hingga bintang-bintang pun muncul..
Bintang-bintang....
(Ita: bang Hen sok puitis, romantismenyya mendadak muncul krn kangen ama pacarnya...)

19.58: iRas: iya maaf enggak abis yah. Nti mudah2an mienya jadi. Hehehe. Malam masih
pagi tapi di sekeliling udah gelap pekat, sayang bintang belum juga mau berteman ;).

Drtd para pria2 ini sibuk niup2in biar apinya stay on. oh iya, lucu juga nih air
putih rasa asap :P tai kucing rasa coklat

20.15: Miol: Kawan2 tetap sibuk melakukan modus. Biarpun tanpa disuruh gw jg pasti
ngelakuin kok..hehehe... (Bercanda Ras...!) Malam mulai terasa dingin dan
bintangpun masih belum mau menunjukkan senyumnya... Tapi kegelapan itu hanya
menyelingkupi sekitar kita.. Kami tetap tertawa mengingat nasi setengah beras
setengah bubur. Sial masih ad beras yang nyangkut neh...
Sementara, di satu sisi Miol lagi pengen banget, hehehehe

21.15 Bagus cetuskan ide bermain kata bersambung.. yang kalah hrs bersedia mnjawab
prtanyaan..
si Miol ama Iras kena melulu...
pertanyaan 1: apakah Miol akan nembak Iras malam ini atau tidak?
Miol: bisa
pertanyaan 2: skala 1-10, bagi iras, Miol berapa?
iras: 7,2
pertanyaan 3: bila miol benar2 nembak, apakah Iras akan menerima?
Iras: gw bakal jawab: 'not tonight'

Eh tau2, langit cerah dan banyak bintang di langit....
Bagus mojok, Miol kembali modus. bg Hen drpd malu krn nganggur pura2 sibuk nyari kayu
bakar. Udah gitu kita berjuang keras mempertahankan spy api hidup, silih berganti bibir2 monyong disodorkan untuk niupin areng...

23.20 Iras munculkan ide utk masak mie.. (secara dia yg paling laper krn paling gak
doyan makan beras cair plus sarden tadi)
Berhubung sudah gelap dan ga ada yg mau nyuci, panci bekas masak nasi dipake masak
mie.. sisa2 beras dibiarin aja nyampur ama mie nya... 'biar sekalian nasinya mateng,
nerusin yg td kan gak mateng...' kata Iras..

Dengan perjuangan keras dan si Miol udah ngorbanin bukunya utk dibakar nyalain api,
mienya mateng juga...
si Iras kelaperan, krn bg Hendra dibangunin gak bangun2, jatah bg Hen disikat Iras,
LANGSUNG DARI PANCI GAK PAKE MALU!! (Iras: ah enak aja! Jelas2 pake sendok :P)
Ita: hidup emang indah banget (sambil ngeliat ke Bagus..hihihi)

Iras: Eh bang hen udh coba dibangunin sampai 2x lho. Maap ya. Nti Iras traktir
indomie di doeL deh ;)
Akhirnya dengan bermodal nekat dan minyak tanah, jadilah makan mie sedap sebelum
tidur :D

Miol: Baru malam ini gw ngerasain Mie plg enak seumur hidup gw, biarpun tercampur
asep daun ganja, bau minyak tanah, kertas buku laporan tahunan Komnas HAM. Dan
terakhir jingggong dr mulut monyong Bagus en bibir seksi dr dua perempuan cantik
reporter Media Indonesia....

Ita: disela2 memasak indomi kontroversial itu, terjadi sebuah insiden gunting!!
Ita yang sedang sibuk menggunting bumbu2 indomi untuk dimasukkan kedalam panci yang sudah tak keruan warna dan bentuknya.
"Duh, gunting ini bersih gak ya,,udah dipake macem2 ni," kata Ita kepada Iras.
Tiba2 si Bagus menjawab,"Baru tadi pagi gw pakai untuk NYUKUR JENGGOT," kata oknum
Bagus tanpa merasakan beban dipundak.
Sontak Ita yang sedang menggunting menjerit,"TIDAAAAK!"
Tapi, untung pas makan, gw ga inget insiden itu dan melahap semua mi dgn tanpa beban
pula.(mungkin karena sudah terlalu lapar)

gw teringat kembali bahwa jenggot si Bagus sudah masuk ke perut gw, Iras, Miol 10
menit lalu. (just info, skarang sudah jam 00.00).
arghhhh.......

The Day After

Malem ga bisa tidur, DINGIN BANGET KAYA DI KULKASS!
formasi tidur: Iras - Ita - Bagus - Miol - Hendra
Bang Hendra udah tidur duluan dr jam 10, ngakunya mau tidur gantian, ngakunya mau jaga ampe pagi, MANAA??? molor terussss... mana dia bangunnya belakangan pulak..("Meriang aku", ngakunya dia)

02.15 Iras: anjrit dingin berat!!!! bener2 bikin mengigiL. Pas kebangun, taunya baru
jam segini. Artinya, sunrise masih lama! Dingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin (>_<). Ita
berbaik hati minjemin syalnya. Lumayan deh :D

05.30 Enggak bisa tidur lagi. Mendingan bangun lihat sunrise. Pretty...

18.30 Berangkat naik kereta api dari Bogor menuju Jakarta... juuus..juuus..juuus...
setelah melewati saat-saat yang mengantuk, jam 20.30 tiba juga dicawang. Namun,
seperti ada pepatah mengatakan, manusia berencana, Tuhan juga yang menentukan. Si
Ita ketinggalan sendirian di stasiun cawang. si Bagus, Miol ama Iras kebawa kereta
sampai Tebet. "Keretanya cuman brenti 5 detik," sungut Bagus.

Ita: duh, gimana ini? (sambil memandangi kereta api yang berlalu membawa kekasih
hati, Miol, dan Iras. "Apa gw duluan ajah ya, tapi mesti ada tiket kalau mau keluar
stasiun. duh, binun niih. ya dah, cari kamar mandi ajah trus duduk sambil nungguin
Bagus nlp. Secara gw ga punya pulsa gitu loh..ternyata bener, dalam itungan 10detik
bajigur! menelepon. Senaaaaang.....
hahaha...
"Ita tunggu ajah disana, kita balik lagi ke sana. Lu gapapa kan? cari ajah petugas,
trus lu tunggu di situ ya," kata Bagus dengan raut muka bak bapak kuatir sama anak perempuannya yang udah ABG n pulang pagi. Trus telpon ke rumah karena enggak bisa pulang sendiri.
Ita: iyah..iyah...iyah. (with a very huge smile).
Dalam hitungan 20 menit, mata indah ini melihat tiga orang yang ditunggu2. hehehe

21.10 Akhirnya kita sampai di kos Ita di Kedoya. Bagus n Miol akhirnya nongol lagi setelah sebelumnya naro barang n ambil motor di kos-an Bagus. Duduk anteng ber-4, sambil makan bubur kacang ijo rasa cinta Bagus n Ita. Hihihi. Kapan-kapan kita main lagi ya guys!...Cya!

Saturday, October 13, 2007

Maaf

Untuk kesekian kali, kata-kata ragu itu keluar dari mulut ini
Untuk kesekian kali pula, kau tersakiti
Untuk kesekian kali lagi, aku meminta maaf

Tapi, kali ini, aku betul-betul menyesal
aku janji, itu adalah yang terakhir kalinya keluar dari mulut ini.
aku sungguh-sungguh menyesal.

Maaf

Tuesday, October 02, 2007

"Nikmatilah Kopinya, Bukan Cangkirnya"


Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan
dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi
professor kampus mereka yang telah tua.
Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain
tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.

Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur
dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir
berbagai jenis - dari porselin, plastik, gelas, kristal,
gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa
lainnya sangat indah - dan mengatakan pada para mantan
mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.

Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi
di tangan, professor itu mengatakan : "Jika kalian perhatikan,
semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil,
yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja.
Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang
terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang
menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi
kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal
dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa
yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya
adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara
sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai
memperhatikan cangkir orang lain."

"Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi,
sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat
adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang
dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak
mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan
yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya
pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan
sediakan bagi kita."

Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya.
Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya.

Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding
pekerjaan anda. Jika pekerjaan anda membatasi diri anda
dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang
mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan.
Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya
tidak merubah diri anda sebagai manusia.
Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam
kehidupan selain dari pekerjaan anda.

(unknown)

Monday, September 10, 2007

Batu Uji Sebuah Kemulesan

”Tun, kemarin gw bener-bener deg-degan sampe mules gitu waktu tahu Bapaknya si Bagus udah datang ke rumah Eyangnya si Bagus. Bla..bla..bla Ughh.. bener-bener dah, gw kirain bapaknya galak. Bla...Bla...Gw ga tahu mau bersikap seperti apa. Bla..bla...,” ceritaku pada salah satu sahabatku, Atun.
Hahahahaha. Atun malah tertawa terbahak-bahak.
Aku sempat berpikir, kurang ajar bener anak ini. Malah ngetawain nasib sahabatnya yang sedang kena mules.
”Ta, mulesnya sampai kayak waktu sidang skripsi gak?” tanya dia membuyarkan lamunanku atas kekurangajaran makhluk satu itu.
”Ya engga siih,” jawabku sambil mengingat-mengingat masa lampau. Masa-masa penyusunan skripsi yang sungguh-sungguh membutuhkan perjuangan sangat berat.
”Berarti belum ada apa-apanya tuh. Tahu gak, sampai sekarang, gw belum pernah merasakan mules melebihi mules saat sidang kompre ama sidang skripsi itu. Ugh bener-bener dah. Waktu itu gw mules banget,” celoteh Atun yang tak mau kalah dengan celotehku.
Ia mengatakan, setiap kali ia mengingat saat-saat penentuan itu, otomatis perutnya akan berkontraksi. Bayangkan, OTOMATIS!!! (Padahal, gw ajah udah gak gitu-gitu amat.)
”Ih, bener-bener ga enak. Duh, gw jadi mules lagi nih,”kata dia sambil memberikan ekspresi wajah yang sama saat sidang skripsi, dua tahun lalu.

”HAHAHAHAHA...Bener-bener belum pernah?”tanyaku.
”Belum pernah, Gila kan? Gw tuh mules banget pas tahu si t***n yang nyidang,” kata Atun berapi-api.

Ah, masa-masa itu.
Dari semua anggota geng ‘underground’(gw menyebutnya demikian karena gw ama temen2 gw emang sedikit kasat mata di kampus), cuman gw doang yang gak kebagian disidang ama si t***n. Bagi gw, Itu merupakan keberuntungan yang luar biasa karena geng gw dan empat sahabat gw emang sedikit bermasalah dengan dosen satu itu. Entah kenapa.
Yang paling telak kena imbas adalah sahabat gw si Basil. Dia sampai diganjal kelulusannya gara2 dosen satu itu. Huff...
Tapi itu sudah berlalu dua tahun. Sekarang kita hidup dengan kesibukan masing-masing. Bahkan, untuk kumpul pun susaaaaah banget.

Gw cuman mau bilang, kebersamaan itu, gak akan bisa tergantikan oleh apapun.

miss u so much guys...

Monday, September 03, 2007

Wednesday, August 22, 2007

तेरिमा Kasih

Hidup memang sulit ditebak kemana arahnya.
Bukan hanya sulit, tapi memang manusia tidak diberikan kemampuan untuk menganalisa kemana hidup akan bermuara.

Contoh kecil saja...
Kemarin baru saja aku mengatakan pada diriku bahwa jejak manusia yang satu itu sulit aku hapus. Keyakinan itu sudah tertanam sejak 2004 lalu.
Sampai-sampai, aku mengatakan bahwa menghilangkan seseorang tidak semudah menghilangkan jejak di pasir sebuah pantai di Babel sana.

Namun, dalam seminggu ini, perubahan besar terjadi. Pemikiranku berubah drastis!
Ternyata, menghilangkan jejak seseorang memang semudah menghapus jejak telapak tangan di pantai itu. Semudah itu.
Asal....
kau menemukan orang yang tepat untuk membantumu menghilangkan jejak itu.

Menemukan orang yang tepat...
Hanya itu syaratnya. Tak ada yang lain.
Dan aku sangat beruntung menemukanmu, Bajigur...
Kalaupun Tuhan tidak memberikan kesempatan kita berdua untuk bermuara di satu titik, tak masalah.

Aku bahagia dengan apa adanya hidupku saat ini. Dikelilingi orang-orang yang kusayangi. Dan itu sudah membuatku merasa yakin bahwa aku, si malau, bisa menghadapi segala macam kemungkinan hidup yang bisa saja terjadi.

Terima Kasih, Gus...

Wednesday, August 15, 2007

debaran

debaran ini kembali muncul ketika gempa mengguncang Jakarta tepat Rabu, seminggu lalu.
Awalnya masih sangat lemah. Karena lemahnya, sulit kurasakan.
Tapi entah kenapa, aku tahu, dia masih ada dilubuk hati paling dalam.

maafkan aku karena semula aku sudah memberimu racun yang teramat kuat karena aku sudah memutuskan untuk membunuhmu. meski sedih, tapi kau harus mati, pikirku dulu.
Setelah racun itu masuk, kupikir kau sudah mati.
pada saat gempa itu, aku sadar, ternyata kau kuat juga ya...

Aku berjanji, tidak akan berusaha membunuhmu lagi.
aku tak mau kehilangan kau lagi.
Lihatlah kau sekarang sudah tumbuh menguat.
Bahkan, sekarang aku bisa merasakannya dengan sangat jelas...
Terima Kasih Tuhan, karena aku masih diijinkan untuk memiliki dan merasakan debaran ini.
aku berjanji akan menjaga dan memeliharanya dengan baik.

Terima kasih untukmu, seseorang di sana. Kau memberikan obat yang sangat manjur bagi debaranku. Dan, akhirnya pelekatan rasa ini bermuara.
terima kasih Han...

love u

Sunday, August 05, 2007

perempuan bodoh yang terlalu sadar dirinya bodoh


gw sadar
apa yang gw lakukan beberapa hari ini ada sebuah kebodohan yang luar biasa

setiap melakukan kebodohan-kebodohan itu, tak lupa gw selalu mengakhiri dengan cara mengutuki diri gw sendiri," ngapain sih lu nglakuin ini? Bodooooh. Ga penting tau gak siiiiih."
Kutuk demi kutuk mengalir seperti air sungai yang deras di musim penghujan. Tapi, entah kenapa, kebodohan demi kebodohan tetap saya gw lakukan.

jadi, kesimpulannya, aku adalah orang bodoh yang terlalu sadar kalau dirinya bodoh.
Apa yang membuat lu bodoh? seorang kawan menyebutnya, pelekatan rasa.

Friday, July 27, 2007

menghapus jejak

sepasang telapak tangan tercetak dengan sangat jelas di pasir sebuah pantai di Babel sana.
meski tak melihat bagaimana air laut perlahan-lahan menghapusnya, tapi aku yakin, cetakan tangan itu akan hilang dalam hitungan jam sejak setelah aku meninggalkan cetakan dan pantai itu.

Kesimpulan itu kuyakini 98% karena ilmu pengetahuan yang kudapatkan sejak bangku sekolah dasar mengatakan bahwa air laut pasti akan segera pasang menjelang malam, terutama disaat bulan purnama. (Diperkuat dengan fakta bahwa malam sebelumnya, aku melihat air laut di pantai itu pasang).
Kalaupun bukan oleh gesekan air laut, cetakan itu tetap akan hilang oleh jejak-jejak orang lain yang kebetulan menimpa cetakan tanganku itu. Itulah kemungkinan yang 1,5%.
Mengapa kecil sekali persentase kemungkinannya? karena pantai itu sangat jarang dikunjungi orang. Meski pantainya tak kalah dengan dengan Bali atau pulau seribu, tapi belum banyak orang yang mengenal potensi wisata di sana.
Kemana yang 0,5% nya? persantase sekecil itu kuberikan pada kemungkinan angin yang akan menghapus jejakku di pantai indah itu. berarti, kejadian oleh kemungkinan itu harus menunggu pasir tersebut kering agar bisa digerakkan oleh pasir dan menutup jejak tanganku.

Tapi, yang pasti, jejak itu akan segera hilang dalam hitungan jam..atau paling lama satu hari.Bagaimana dengan jejakmu dalam hidupku? bisakah dianalogikan dengan cetakan tangan dipasir itu? sayangnya tidak. tidak semudah itu!
waktu sudah berjalan dalam hitungan tahun dan bulan. Tapi, jejak-jejakmu masih tercetak dengan sangat jelas. tak satu incipun hilang.

Meski demikian, aku sungguh sangat berharap jejakmu bisa hilang semudah hilangnya jejakku di pasir itu. karena jejakmu membuatku sedih.

Tuesday, July 17, 2007

Lelah

Entah kenapa,
gw merasa lelah

Friday, July 13, 2007

hari ini

hari ini gw stres banget nih.
otak gw ampe panas dan ngebul.
sangkilang stresnya, di saat-saat deadline tadi, gw ampe nyekek leher temen di sebelah gw.
hahaha kasian dia.
abis gw udah ga kuat. gila!!!
tekanan dari kantor bener2 membuat dada sesak.

mungkin gw harus melarikan diri lagi nih dari 'dunia'...
kemana lagi ya???

pantai....

Saturday, July 07, 2007

Aku yang menyebalkan

Aku sedang menduga-duga...
mungkin, saat ini kau bertanya-tanya," mengapa sekarang si ita jadi menyebalkan?"

tapi, pertanyaan dari hasil dugaanku itu bisa saja salah. Tapi, bisa saja benar kan?!
kalaupun kau merasa seperti itu, kawan, mungkin hanya kepada kau saja aku begitu.
hahaha...

kalau kau memang merasa aku menyebalkan, berarti kau memang peka dan bisa melihat perbedaannya.
Dan, untuk semua perkataan dan tindak tandukku yang memang terlihat menyebalkan itu, aku minta maaf.
sejujurnya, kukatakan padamu, aku memang sengaja ingin menjadi orang yang menyebalkan. aku tahu ada efek domino dari pilihan itu. orang bilang, namanya konsekuensi. Tapi, aku sedang tidak peduli. mungkin nanti memang ada efek negatif dari tingkahku yang menyebalkan itu. Mungkin, kau akan semakin menjauh. Selain kau, mungkin orang lain yang bukan sasaranku pun akan menjauh.
Tapi, biarlah itu kusesali nanti saja.

Apa? kau bilang, aku keras kepala? Ah, terserah kau mau berkata apa..
Tapi, kalau kau mau tahu kenapa aku menyebalkan, aku akan jawab. itu semua kulakukan karena kau.
Ya, karena kau!! hahaha..kau pasti tidak percaya. tak mengapa kalau kau tak percaya.aku pun tak bisa memaksa.
tapi, itulah yang sebenarnya.
aku harus membunuh sesuatu dalam diri yang ada hubungannya dengan kau.
aku harus membunuhnya. aku tak bisa berpura-pura baik ketika jauh dilubuk terdalam sedang sakit.
tapi, setidaknya, aku masih ingat untuk meminta maaf kan.

sekali lagi maaf.

tapi,
walau aku sudah meminta maaf bukan berarti sikapku yang menyebalkan itu bisa dipastikan akan berakhir. aku tak tahu sampai kapan 'sakit' itu hilang. tergantung waktu.
kata orang, waktu bisa menyembuhkan. time can heal.

time can heal

sampai kita bertemu lagi di waktu dan ruang yang berbeda

Friday, June 22, 2007

Kejujuran Gw

Jujur.

Sifat satu ini sangat disukai oleh makhluk bernama Tuhan.
Tapi, tidak oleh manusia.
Saat ini, gw sedang menyesali-atau mungkin sedikit menyesali- kejujuran yang telah kubuat hari ini.
Kejujuran gw hari membuat seorang kawan menangis. Sebut saja namanya si laba-laba.
aku bercerita dengan blak-blakan bagaimana pandangan seseorang terhadap laba-laba. memang negatif.
Niat awalku hanya ingin menyampaikan bahwa sebaiknya si laba-laba menjauhi seseorang itu karena karkter mereka memang berbeda.

Dan, yang terakhir kuketahui, dia sudah menangis.
sungguh, gw merasa tidak enak.walau kawan-kawan lain mengatakan tindakan gw bagus, tapi tetap saja gw ngerasa ga enak.
kejujuran memang seringkali membawa masalah ketimbang kebaikan.

tau ah puyeng!!!!
aku ra ngerti mesti gimana.

Pengen Ke PANTAI

Thursday, June 21, 2007

Tuhan Tahu

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia...
Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Tuhan sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon.
Tuhan selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi... Tuhan punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Tuhan dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Tuhan sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Tuhan telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Tuhan telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap... TUHAN TAHU


*Ini kudapatkan dari seorang kawan. entah kebetulan atau tidak, malam ketika aku mendapatkan email bertuliskan kata-kata ini, aku sedang menangis.
semoga bisa menjadi berkat bagi yang membaca.

Tuesday, June 19, 2007

kesepian

hiks..
orang-orang yang penting dalam hidup gw tiba-tiba menghilang semua.
jerome ke perancis
bayu ke singapur
arry juga ke singapur
iras ga ketahuan kabarnya. janjian sabtu dibatalin.
emank, bapak, dan si abang ke medan
atun balik ke bandung
huhuhuhu....

Saturday, June 16, 2007

Tubuh Seringan Kapas

Pengalaman pahit di hari Jumat itu kembali dan kembali terjadi lagi..
hiks..kenapa sih setiap hari Jumat nimpanya??? bingung gw..

Jerome... masih ingatkah kau pada malam yang pahit itu? kau meninggalkanku begitu saja teronggok di depan kosan setelah aku menumpang motormu dari kantor.

Tak ada salam, ucapan selamat malam, ataupun lambaian tangan.
Kau mengacir begitu saja dengan sepedah motormu.

Keesokan harinya baru aku tahu, kau tidak mengetahui kapan aku turun dari motormu. Duh...apakah bobot tubuhku seringan itu ya? tanyaku berulang-ulang.
Untuk menghibur diri, aku tekankan pada diriku bahwa si jerome dan aku memang terlalu ringan untuk motor (bukan cuman gw doang gitu yang ringan..hehehe). Makanya si jerome ga sadar ada pengurangan bobot tubuh dari motornya.

Pembenaran itu teguh kupegang selama ini.
Hingga hari pahit kedua itu datang lagi, Jumat (27/4/2007).
Untuk kesekian kalinya, aku nebeng pada seorang kawan bernama Elin. Dia anak Jawa Pos dengan logat jawa yang masih kental. hehehe
Ada liputan Jam 2 di Kontras soal penggantian ketua majelis hakim PN Pusat dalam perkara gugatan Suci ke Garuda.

Sekitar 15 meter sebelum kantor Kontras di Jl Borobudur, ternyata terjadi macet cukup panjang. Sekitar 10 mobil berjejer tak bisa bergerak.
Aku tak tahu ada apa gerangan sampai mobil bisa macet di jalan super sepi itu.
Elin sebagai nahkoda motor akhirnya salip sana salip sini hingga tak sadar...Gubrak.. o..ow.. ban motor terjerembab ke lubang yang sulit untuk dilalui.

Sebagai penumpang yang mawas diri, tahu diri, dan 'diri-diri' yang lainnya, akupun turun supaya roda motor lebih mudah melaju. Dengan pertimbangan satu tubuh kan akan lebih ringan ketimbang dua tubuh.
"Lin gw turun aja" kataku pada dia.
Butuh sekitar 1 menit untuk Elin membebaskan motornya dari posisi tidak enak itu.

Lalu menit berikutnya....hiks..
dia ngacir begitu aja meninggalkanku teronggok di pinggir jalan dengan helm di kepala. kulihat supir2 mobil yang tengah terjebak macet. Hiks..ternyata ada beberapa pasang mata yang memandangku dengan tatapan penuh makna...

Ku berusaha memanggil namanya, "Eliiiiiin...!"
Jangankan berhenti, menolehpun dia tidak..

Akhirnya, kutapaki jalan 15 meter itu. Helm kulepas supaya tak menambah tunduknya kepala ini.
"Lu kok ninggalin gw sih? Malu nih diliatin ama orang," semprotku begitu kulihat Elin di Kontras.
Elin: Wakakakakakaka maap Ta. Emang kamu turun dimana?
Ita: "Ya pas di situ" kataku sewot tapi pengen ketawa juga
Elin: "Yak ampun, berarti tadi itu gw cerita2 sendiri dong????"
Ita: wakakakakakakaka......

Lalu... Jumat (15/6/2007).
Hari sudah cukup larut. letih terasa badan ini setelah liputan seharian. Sekitar pukul 7 malam, aku pun berniat pulang. "Ry,ayo balik," teriakku pada seorang kawan bernama Arry.
Diapun mengangguk tanda setuju.
Berjalan menyusuri jalan di depan KPK, kami berbincang seadanya hingga tak terasa kaki sudah menginjak areal parkir motor.
Sambil terus berbicara, Arry menaiki motor. Tanpa menunggu aba2, aku langsung naik di jok belakang.
Sekitar lima menit (arry masih saja bercerita), dia menghidupkan mesin motor.
"Ayo Ta naik.," kata Arry

Ita: "Aku sudaah naik dari tadi. Masa ga kerasa!!!!," (dengan muka keruh dan mendung menyelimuti mata)
Arry: "Oh, udah naik..wakakakakaka

Ita: Ugh!

Sunday, June 10, 2007

kau

terima kasih
karena kau..

aku bisa melupakan dia
aku tidak sedih lagi kalau inget dia

karena kau pula
ku bisa merasakan pelekatan rasa ini lagi

tapi, masalahnya, aku harus mencari pelekatan rasa lainnya untuk melupakanmu
kau terasa begitu jauh dan sulit untuk kuraih

aku sedang berpikir,
masih perlukah aku mengucapkan terima kasih itu?
karena toh, pada akhirnya, aku kembali ke titik nol.
titik dimana pelekatan rasa hanya menjadi
siksaan

its gonna be a long day

Friday, June 08, 2007

Friday, June 01, 2007

PULAAAANG

Emaaaak..
aku pulang...
duh, pengen cepet-cepet nyampe rumah
kangen ma si emak, si bapak, si blendung, si jibutaing, si bacok,
si shiro petto pandapotan...

ah, kangeeeen..
tunggu aku ya
emaaak

Monday, May 28, 2007

hidup itu...


fiuh..betul-betul bulan yang berat untuk dilalui. tapi, aku yakin semua badai ini pasti berlalu.
dalam pergumulan, ku katakan pada seorang kawan yang menanyakan keadaanku.
kukatakan padanya, 'hidup itu seperti roda. kadang dibawah dan kadang di atas. Pada saat roda itu dibawah, kadang-kadang memaksa kita mengingkari siapa diri kita sebenarnya.'

Lalu, dia menjawab:
'ketika kita tahu roda itu pasti balik ke atas lagi, seharusnya itu menjadi titik tolak optimis kita.'


Rupanya, kawanku itu sempat mengenalku sebagai seorang yang selalu ceria dan bahagia. Bukan manusia yang bisa menghabiskan semalaman dengan renungan air mata.
hmmm...aku berpikir, tidak mungkin seorang manusia tampil sebagai sosok yang ceria terus. Ada kalanya, seorang manusia terpuruk pada kondisi paling tersudut.
Akupun mengenal kawanku itu sebagai seorang yang ceria. Setiap hari, ia selalu memberikan senyum dan tawanya pada semua orang disekitarnya. Seolah tak pernah ada duka menggelayut dalam hidupnya.
Namun, pada satu malam, entah kapan, dia pun pernah terpuruk dan sampai menitikkan air matanya.
Kaget dan terkejut memonopoli perasaanku malam itu. Karena dia kukenal sebagai orang yang ceria.
Apa begitu pula perasaanmu, kawan, ketika mendengar aku menangis semalaman?
hahahaha....
Jadi, kesimpulannya, kita tidak bisa menolak ketika diri kita menginginkan untuk mengingkari karakternya. Kadangkala pengingkaran diri diperlukan untuk penyeimbangan.

Tapi, pada akhirnya, memang, kita harus bangkit!!!
ketika kita tahu roda itu pasti balik ke atas lagi, seharusnya itu menjadi titik tolak optimis kita!!!

hidup...

NB: secercah harapan menggelayut diufuk realitas ketika gaji dinaikkan. legaa...

Wednesday, May 23, 2007

cinta???

"Cinta itu bukan sesuatu yang ngawang-ngawang seperti yang ada di buku komik,"cetus kawanku satu hari. sebutlah namanya Rosanna.
Komentar pedasnya itu keluar setelah dia membaca sebuah artikel soal cinta di sebuah lembaran dunia maya. Aku tak terlalu ingat isi artikel yang membuatnya seperti kebakaran jenggot.
Seharian itu, akhirnya, kami mengalihkan pembicaraan dari tingkah laku koruptor ke pembicaraan seringan, cinta. Pembicaraan yang sangat..sangat..sangat jarang muncul dalam bilik wartawan sebuah instansi pemberantasan korupsi milik pemerintah yang seluas hanya 1,5x3 meter itu. Saat itu, hanya ada kami bertiga, Rosanna, Lia (bukan nama sebenarnya), dan aku
Dimata Rosanna, cinta itu bukan sesuatu yang hanya bisa lahir di benak dan hasil reaksi kimia di otak semata.
Baginya, cinta adalah hasil proses kompromi, kebersamaan, dan saling mengerti.

Intinya, cinta adalah implementasi, bukan suatu yang abstrak.

"Pemikiran yang sangat praktis sekali. Lu pasti setuju. Praktis kan nama tengah lu" kata Atun ketika kuceritakan pemikiran kawanku itu.
tapi, itulah yang dia pelajari dari proses hidupnya yang memang sudah terikat (baca: menikah) itu.
"Ah, nanti kalau nikah, kamu bakalan ngerti sendiri apa yang kuomongin ini," kata Rosanna kepadaku dan Lia, seorang wartawan sebuah media massa milik pemerintah. Mungkin Rosanna langsung pasrah melihat tampang tolol yang kami keluarkan ketika mendengar definisi cinta darinya.

Perbincangan itu sudah lama terjadi. Mungkin ada sekitar satu bulan lalu. Sejak itu, tak ada lagi perbincangan seringan kapas itu. Perbincangan kembali pada habitatnya, korupsi.
Namun, sebetulnya, sebulan ini aku berpikir, apa definisi cinta untukku sendiri? Karena sepertinya, aku mulai merasa tertohok dengan kata-katanya itu.
(sebab sampai saat ini, aku masih berlangganan sebuah judul komik jepang soal percintaan. hehehe)
Bagiku cinta tidak bisa dilepaskan dari daya khayal dan ngawang-ngawang. Cinta itu adalah salah satu emosi yang lahir dari hasil reaksi kimia dalam otak ketika kita melihat, mengingat seseorang.
Cinta lahir dari sesuatu yang bukan implementatif terlebih dahulu, bukan?
Kalaupun pada akhirnya cinta itu bersambut, maka memang diperlukan langkah-langkah implementatif untuk mempertahankannya.
intinya, cinta itu adalah penggabungan dari sesuatu yang 'waaaah' dalam otak dan implementasi seperti kawanku katakan: kompromi, kebersamaan, dan saling mengerti.

Apa definisi cinta bagimu?

Thursday, May 17, 2007

selamat ulang tahun

hari ini, hari istimewamu
hari ulang tahunmu

biasanya,aku berani mengucapkan selamat ulang tahun padamu
lewat kecupan,
lewat ucapan,
ataupun sebatas sms.

tapi, tidak tahun ini.
Karena janji yang terlanjur terucap dari bibir ini,
aku hanya berani mengucapkannya dalam sebuah lembaran di dunia maya
entah kau membacanya atau tidak
entah kau masih ingat untuk membaca blog ini.
mengingat daya ingatmu yang sama kapasitasnya dengan otakku.
:D

selamat ulang tahun usman...
semoga tercapai semua asa dan cita-cita

Wednesday, May 16, 2007

Tuesday, May 15, 2007

I Could Not Ask for More
-Edwin McCain-

Lying here with you
Listening to the rain
Smiling just to see the smile upon your face
These are the moments I thank God that I'm alive
These are the moments
I'll remember all my life
I found all I've waited for
And I could not ask for more

Looking in your eyes
Seeing all I need
Everything you are is everything to me
These are the moments
I know heaven must exist
These are the moments I know all I need is this
I have all I've waited for
And I could not ask for more

I could not ask for more than this time together
I could not ask for more than this time with you
Every prayer has been answered
Every dream I have's come true
And right here in this moment is right where I'm meant to be
Here with you here with me
These are the moments I thank God that I'm alive
These are the moments I'll remember all my life
I've got all I've waited for
And I could not ask for more

• Chorus •
I could not ask for more than the love you give me 'Coz it's all I've waited for
And I could not ask for more
I could not ask for more.
I Could Not Ask for More
-Edwin McCain-

Lying here with you
Listening to the rain
Smiling just to see the smile upon your face
These are the moments I thank God that I'm alive
These are the moments
I'll remember all my life
I found all I've waited for
And I could not ask for more

Looking in your eyes
Seeing all I need
Everything you are is everything to me
These are the moments
I know heaven must exist
These are the moments I know all I need is this
I have all I've waited for
And I could not ask for more

I could not ask for more than this time together
I could not ask for more than this time with you
Every prayer has been answered
Every dream I have's come true
And right here in this moment is right where I'm meant to be
Here with you here with me
These are the moments I thank God that I'm alive
These are the moments I'll remember all my life
I've got all I've waited for
And I could not ask for more

• Chorus •
I could not ask for more than the love you give me 'Coz it's all I've waited for
And I could not ask for more
I could not ask for more


sedang ingin me

Monday, May 14, 2007

Dia

apa yang kutakutkan selama ini terjadi juga..
setelah sebulan menghantui, hari itu datang juga.
akhir pekan lalu, si perempuan terkuat menelepon,"Semua sudah habis, Ta" katanya dengan suara lirih.
kulihat jam sudah menunjukkan pukul 00.00WIB. Badanku yang masih lemah karena sakit, kian bertambah lemas saja mendengar kata-kata itu.
aku berusaha sekuat tenaga agar tangisan tidak terdengar di telinga perempuan itu. Sudah cukup penderitaan yang dia alami, pikirku. aku tak mau menambah lagi bebannya.
aku iyakan saja semua kata-katanya.
Tuhanku, sampai kapan kami harus begini? aku tahu cobaanMu itu untuk menguatkanku.
tapi, lama-lama aku bisa sinting!

Itu terjadi beberapa hari lalu. Lucu juga kalau mengingat bagaimana kuumpat2 Dia. hehehe semoga saja Dia tidak marah.
beberapa hari perenungan ditemani nyamuk-nyamuk sialan dan berbungkus-bungkus rokok, aku sadar.
aku hanya bisa menjalani hidup ini dengan pasrah.
jadi, semua kupasrahkan saja sama Dia. Terserah, Dia mau menyudutkan hidupku sampai di sudut keterpurukan atau apapun lah.Terserah Tuhan...
bukan berarti kita hanya bisa diam saja kan. Aku sudah mulai merintis sesuatu. semoga berhasil melanjutkan perjuangan hidup kita.
mama sabar ya...

Thursday, May 10, 2007

dingin...lapar...

dingin...lapar...

dingin...lapar...

memulai sebuah cerita

terima kasih untukmu, sobat.
kau mengajarku bahwa masa lalu harus sudah ditinggalkan
karena hidup maju terus dan kita tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang masa lalu.

sekarang aku sudah ingin memulai cerita baru
aku siap..
terima kasih, sobat.

Tuesday, May 01, 2007

Surat Untuk Tuhan

pundakku terasa berat
sangat berat Tuhan..
Kau pernah menjanjikan pelukanMu.
Aku membutuhkanNya sekarang...

atau..

Mengapa tak Kau panggil saja aku Tuhan?
supaya selesai semua masalah.

Aku menyerah Tuhan...
Aku sudah tak kuat.

Aku tahu Kau sangat membenci hambaMu yang mudah menyerah.
Tapi, aku sungguh tak kuat...

Amin

Friday, April 20, 2007

detik...

detik-detik menegangkan..
sampai kapan gw harus menunggu?
aku sudah terpaku di sini selama setangah jam
tapi tak ada kepastian..
wooooi...
gw juga mesti liputan..!
mana orang yang katanya ingin bertemu denganku.
fiuuuh
penantian yang melelahkan karena jantungku berdebar-debar.

Tuesday, April 17, 2007

me and you

entah sejak kapan, aku mulai memikirkanmu
entah sejak kapan pula, kau mulai bermain-main di labirin ingatan.

Tuesday, April 10, 2007

surat buat bunda..

kudengar kau tersinggung atas perkataanku padamu..
kau katakan kau tak mau lagi menerima uangku.
apa yang bisa kukatakan?
tak ada. aku hanya terdiam. tapi, sebetulnya hatiku merapuh dan memerih

tak bisakah kau mengerti sedikit perjuangan anakmu disini? tanyaku dalam hati tanpa berniat mengajukannya padamu.

aku tak bermaksud mengacuhkanmu
sungguh..aku hanya sedang ingin memperjuangkan hidupku. menjadi mandiri!!
sama seperti yang kau ajarkan padaku.
(aku masih ingat bagaimana kau mengajarkan aku bahwa hidup itu sangat..sangat pantas diperjuangkan..!)
jadi, kuharap kau betul-betul mengerti..

ditengah segala keterpaksaan, aku pulang.
kuharap tak ada lagi kata-kata semacam itu keluar dari bibirmu.

kau perempuan terkuat yang pernah kutemui sepanjang hidupku.
darimu kupelajari bahwa perempuan pun harus bisa berdiri diatas kakinya sendiri.
aku sangat bersyukur Tuhan menempatkanmu disampingku.
itulah sebabnya, aku sangat sedih saat kau katakan kau tersinggung padaku.
maafkan aku..

Monday, April 09, 2007

kebahagiaan adalah saat-saat sesaat yang hanya terjamin abadi dalam kenangan, sehingga hanya mereka yang mampu menghidupkan kenangan bisa mempertahankan kebahagiaan itu.
(Negeri Senja, Seno Gumira Ajidarma)

Thursday, April 05, 2007

Dipecundangi Nasib

Kesedihan, ternyata, memang bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan karena kesedihan berada di dalam diri kita. Aku selalu mengira kalau melakukan perjalanan jauh maka kesedihan itu akan hilang karena tertinggal jauh di belakang. Tapi, itu tidak pernah terjadi.

(Negeri Senja, Seno Gumira Ajidarma)

Saat ini, gw sedang merasa dipecundangi nasib. hehe istilah yang selalu kami gunakan untuk menanggapi pahitnya kehidupan.

Dipecundangi nasib... kata-kata yang sangat bagus sekali. aku selalu tertawa jika mendengar kata-kata itu disebutkan.

dipecundangi nasib...ck..ck...ck..
sus..lu emang keren lah menemukan kata-kata itu..
kapan kita berbincang ya? kangen rasanya kita berempat bisa berbincang di kala senja mulai singgah di depan kosan lu yang di jatinangor..
bercanda lepas..seolah-olah tak ada masalah. tak ada perasaan dipecundangi nasib..
hihihihi..

Friday, March 30, 2007

duh, kok deg2an ya?

Sedari pagi, bangun tidur jam 6.55WIB, perasaan gw ga enak banget!! Suntuk..males kerja.. dammed ada apa dengan perasaan gw?
mana pas liputan, jantung gw berdesir mulu..ngliat muka narasumber yang membosankan.
mana mereka ngomongnya membosankan lagi..
si akmal ngajak gw wawancara salah satu narsum. tapi dasar lagi kumat, gw malah ngacir pulang duluan karena maleeeeeeeeees banget..
apa karena gw kena jantung ya? makanya gw deg2an mulu.
badan gw lemes.
aduh,,,,bangsaat!!
mana maw ke MA, Ujan lagi. akhirnya SEKARANG gw terperangkap di MK. tau ampe kapan. padahal jam sudah menunjukkan jam 12.30. artinya lima belas menit sampai setengah jam lagi, jumatan bubar. which mean, door stop!!

Tau Ah.. GELAP!

Tuesday, March 13, 2007

rambut gw yang membawa kehebohan..


"Rambut lo kenapa Ta? kejatuhan cat?"

"Ya ampun Ta, jualan jagung dimana?"

"Makanya Ta, jangan kebanyakan main layangan,"

"Waduh..udah kayak orang belanda ajah,"

"Ada bule cat sendiri,"

dan lain sebagainya...

hujatan-hujatan itulah yang selalu gw denger ketika kaki pucat ini melangkah gontai ke kantor demi se-cling absen. Walau pujian terkadang mendompleng hujatan tersebut, tapi kok hujatannya lebih kerasa dan kedenger dibanding dengan pujiannya yak..

Well, i dont care anyway..
gw suka dengan rambut gw. keren...wahahahahaha
gw ingin melakukan semua hal yang selama ini takut untuk gw lakukan.
gw ingin mencoba sesekali melawan arus.
dan rasanya, enak juga ya.

selama ini, gw selalu berusaha menjadi pengikut arus pemikiran orang kebanyakan. Apa yang kudapat? kebosanan....

COMMON SENSE... kadang-kadang mematikan keinginan gw untuk berkreasi dengan apapun juga.
hidup...

Thursday, March 08, 2007

Kepergian Wawan Merubah Hidupku…

Siapa yang akan mengenal sosok Sumarsih sebelum 1998? Mungkin hanya sebagian besar warga di lingkungan rumah Sumarsih di Kompleks Pegawai Setjen DPR RI, Meruya Selatan, Jakarta Barat. Kalaupun ada lagi, mungkin di lingkungan tempat dia bekerja di sekertariat Fraksi Partai Golkar DPR RI, Jakarta.

Layaknya, ibu-ibu lainnya, Sumarsih menjalani kehidupan rumah tangganya dengan sederhana. Itulah sosok perempuan yang lahir di Semarang, 5 Mei 1952 itu sebelum tahun 1998. Seorang ibu rumah tangga yang baik dengan seorang suami dan dua orang anak disisinya. Sumarsih merasakan kebahagiaan sudah lengkap dengan kesehariannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan mengurus keluarga dengan sambil bekerja.

“Saya dulu senang sekali masak. Biasanya, setelah saya pulang dari tempat kerja saya memasak sesuai dengan permintaan anak-anak atau suami,” kata Sumarsih yang menikah dengan Arief Priyadi pada tahun 1977 itu.

Ia mengakui jika hidupnya betul-betul dia curahkan bersama suaminya, Arief, untuk mendidik kedua anaknya yang ia kasihi, BR Norma Irmawan dan BR Irma Normaningsih. Sumarsih ingin membekali anak-anaknya dengan pendidikan setinggi mungkin untuk bekal mereka ketika dirinya atau suaminya telah tiada. “Saya tidak mau meninggalkan kedua anak saya dengan harta benda saja karena harta itu akan habis. Tapi tidak dengan pendidikan,” kata Sumarsih.

Namun, hari kelam itu datang tanpa diundang. Hari dimana kebahagiannya yang sederhana direnggut dengan paksa. Ia mengingat dengan persis, hari itu tanggal 13 November 1998. Anak sulungnya, Norma Irmawan atau yang biasa ia panggil Wawan dikabarkan tertembak oleh aparat. Bahkan, kemudian ia mengetahui anak kesayangannya yang baru duduk di semester lima Univeritas Atmajaya itu harus menemui ujung hidupnya di tangan aparat negara bersenjatakan senapan peluru tajam. Indonesia berduka dengan meninggalnya sejumlah mahasisw

“Saya sungguh terpukul dan seakan tidak percaya. Karena Wawan bilang sama saya kalau dia dibagian logistik dan tidak ikut dalam demonstrasi. Saya memang melarang dia untuk berdemo,” kisahnya dengan pandangan menerawang mengenang luka yang tak kunjung mengering itu.

Peristiwa itu membuat Sumarsih hancur. Selama hampir sebulan lebih, dia tidak mau makan. Bahkan, hingga kini, ia tidak pernah lagi tidur dengan nyaman. “Sayapun tidak pernah memasak. Selama hampir delapan tahun saya tidak memasak lagi. Padahal itu hobi saya,” katanya.

Keibuannya memberontak. Ia ingin mencari keadilan untuk anaknya. Apapun akan dilakukannya. Termasuk berdemo, aktivitas yang dahulu ia larang-larang untuk dilakukan anaknya. Dunia ibu rumah tangganya ia tinggalkan dan perjuangan hak asasi manusia pun menjadi santapan barunya. “Saya hanya ingin pelaku-pelaku pelanggar HAM diadili dan kalaupun kemudian meminta maaf, saya akan terima,” katanya. Sekarang ini, perempuan lulusan SMEA Negeri Salatiga, Jawa Tengah itu aktif diberbagai kegiatan HAM.

Jika dahulu, peristiwa seperti Talangsari, Tanjung Priok, dan peristiwa pelanggaran HAM lainnya hanya sampai sebatas ditelinga, namun kini pelanggaran-pelanggaran itu seperti sudah merasuk dalam jiwanya. “Sekarang saya seperti memiliki link

atau hubungan dengan semua peristiwa pelanggaran HAM itu,”ungkapnya.

Perjuangannya itu pula mengantar dia memperoleh penghargaan kemanusiaan Yap Thiam Hien Award pada 2004.

Apakah Anda pernah lelah memperjuangan keadilan HAM? “Saya sudah lelah. Kalau bisa, saya ingin mati saja sehingga semuanya selesai dan tidak ada beban lagi. Tapi, Tuhan belum juga memanggil saya. Untuk itu, saya akan mengisi sisa hidup saya dengan mencari keadilan untuk anak saya,” katanya. Senyuman tipis menggurat tegas diwajahnya. Keriput dan rambut yang menua seakan mewakili kelelahan Sumarsih.

Bahkan, sekarang dia tidak pernah menyimpan uang hasil penghargaan ataupun bantuan. “Semuanya saya sumbangkan untuk kemanusiaan. Semua uang yang dahulu biasanya saya tabung untuk anak, sekarang hanya singgah sebentar saja di tangan saya,” katanya. (Ita Malau)

Monday, March 05, 2007

sembilan 'jika' yang jarang ku sadari untuk ku syukuri...

1. Jika engkau mempunyai makanan dilemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75 % penduduk di dunia ini.

2.Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu , dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8 % kesejahteraan dunia.

3. Jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu, engkau adalah bagian dari 1 % di dunia yang memiliki kesempatan itu.

4. Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan... .engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini .

5. Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang , kesepian dalam penjara , kesengsaraan, penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat maka engkau lebih beruntung dari 700 orang di dunia.

6. Jika engkau dapat menghadiri pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian...maka engkau lebih diberkati daripada 3 milyar orang di dunia.

7. Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan.. .maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.

8. Jika engkau masih bisa mencintai... maka engkau termasuk orang besar. Karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun.

9. Jika engkau dapat menegakan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan. "

Nikmatilah hari-harimu , hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa diberkatinya kita semua.
***

pesan di atas 'ku dapat dari email seorang kawan. aku tersadar:

-bukan aku yang ada di televisi dan menjadi anak yang menangisi bapaknya yang harus ke jakarta untuk memperjuangkan rumah yang sudah tenggelam kena lumpur lapindo.

-bukan aku yang dalam televisi yang harus terbaring di rumah sakit Yogyakarta karena terkena empat penyakit sekaligus dan memaksa bapak menjual ginjalnya untuk mengobati sakitku.

-ternyata bukan aku juga yang menjadi korban banjir di manggarai NTT yang terpaksa kehilangan banyak orang yang dikasihi karena terseret banjir.

Tapi, seringkali, masih saja aku mengeluh pada Tuhan betapa tidak beruntungnya aku..betapa sulitnya hidupku.. dan keluhan lainnya.

padahal...aku jauh...jauh...jauh sangat beruntung.

Terima kasih Tuhan



Monday, February 19, 2007

Thank You God...

Entah apa yang terjadi bulan ini. Biasanya, gw selalu keren dalam soal mengirit dan menyimpan sepeser uang. Tak banyak memang yang bisa kutabung, tapi biasanya cukuplah untuk menghidupi nyawa ini sebulan penuh.
Tapi, bulan ini??? hiks....pengeluaranku membengkak. Ketika tanggal 15 'ku cek rekeningku...
ALAMAK...tinggal 300rebu? ini masih tanggal 15 oiiiii?
"Penghematan..penghematan... harus segera dimulai,"pikirku. Mamaku tersayang malah memaksa ku pulang. Apa dia tidak melihat anaknya sedang kesulitan uang??
Sejak beberapa waktu lalu, aku mulai minta makan ke ibu kos. Dengan sedikit cuap-cuap pujian, aku bisa mendapatkan makanan dengan senyuman dari ibu kosan. (Tapi, emang masakannya enak sih...hehehe lu bayangin aja, kemarin dia masak ikan + leunca + sambal +tahu + tempe. uihh nikmat bener..)
Beberapa hari inipun gw hanya memakan gado-gado plus telur dua butir. cukuplah secara gizi)
ah, pengiritan.. karena di dompetku tinggal Rp20rebu doang...arghhhh!
hingga pada suatu sore yang indah, HP ku berbunyi..
Berikut kutipannya:

"halo," kata ku
"Ita, kamu ke Poso ya tanggal 22 sampai 24. Bikin tulisan jurnalisme damai," kata redakturku.

Itu adalah suara yang paling merdu yang pernah kudengar tahu kenapa? karena kita akan mendapatkan suntikan dana Rp300rebu dari SPJ untuk meneruskan nafas kita ini.ALAMAK
hahahaha..
lalu, JURNALISME DAMAI?? it just so me...
Makasih Tuhan, lu dah baik banget di detik-detik terakhir...
amin

Friday, February 16, 2007

eksistensi yang dipertanyakan...

"Gimana sih si ita itu..setiap hari menulis berita tapi tak satupun beritanya masuk," kata seorang pegawai di sebuah instansi pemerintahan sambil membolak-balik koran nasional berlambang burung elang itu.
Walau tak mendengar secara langsung, hati ini terenyuh juga. Seperti ada berjuta-juta pisau berebutan menusuk-nusuk hatiku ketika seorang kawan me-rewind kata-kata itu. Eksistensi ku sebagai wartawan dipertanyakan dengan gamblang di hadapan wartawan lainnya.
hiks..hanya itu yang keluar dari mulutku.
Sebab, ini bukan untuk pertaman kali ada kata-kata seperti itu keluar dari mulut seseorang. bahkan, sejumlah rekan pun mempertanyakannya.
"Lu rajin ngetik berita tapi tak satupun masuk," kata seorang kawan lain di lain waktu pula.

Apa yang bisa kulakukan..? beberapa kali, godaan memang datang mendera.
"HUH..buat apa aku pontang-panting ke sana kemarin kalau beritaku tak dimuat juga. Habis-habis ongkos dan tenaga untuk hal yang sia-sia. Mulai besok aku hanya akan mengirim berita satu saja. Persetan dengan produktivitas!" kataku suatu hari.
Tapi, aku berpikir, itu tidak profesional dan bukan jalan keluarnya.

yang menjadi pertanyaanku sebetulnya, mengapa kantor meng-hire begitu banyak wartawan. Padahal, halaman yang digarap seringnya hanya SEHALAMAN. ITUPUN HARUS RELA BERBAGI DENGAN IKLAN. Sudah sebulan (Atau dari dulu ya??), berita yang termuat hanya dua yang berbentuk kapsul, sisanya, 3-4 berita udin alias lintas alias berita minimalis dengan 10-20 baris saja.
Sedangkan, Saat ini saja ada sekitar 12 wartawan di kompartemen. Andaikan masing-masing membawa dua berita minimal, sudah ada 24 berita yang bersaing untuk mendapatkan lahan setengah halaman itu. 1:12 !!! (Ini jumlah minimal berita loh, karena rata-rata wartawan bisa membawa sampai 4-5berita/hari). Ugh... think about this just make me so upset...
Mana, kemarin aku dengar akan ada rekruitmen lagi. Yup, some of new journalists will join with us..
Pertanyaan besarku, MENGAPA TAK TAMBAH HALAMAN SIH?
Ah, sudahlah, aku mau liputan lagi...just wish me so fuckin' luck!!
kapan ya kita di rolling...?

Tuesday, February 13, 2007

Ceritanya kok mirip tangkuban perahu ya?
tapi, dongeng ini sangat tidak terkenal. sama seperti marga 'malau'-nya.

huhuu


AWAL TERJADINYA PULAU MALAU

Nantinjo adalah putri bungsu dari Guru Tatea Bulan/Sibaso Bolon dari sepuluh bersaudara, anak yang pertama adalah Raja Uti, ke dua Saribu Raja, ke tiga Limbong Mulana, ke empat Sagala Raja, ke lima Lau Raja sedangkan perempuan yang pertama adalah Biding Laut, ke dua Boru Pareme, ke tiga Anting Haumasan, ke empat Sinta Haumasan dan ke lima Nantinjo. --cut--.

Semasa hidupnya, Nantinjo mengalami penderitaan yang cukup berat, sebab ketika lahir kedunia ini saja dia tidak sempuma, dikatakan wanita bukan, pria juga bukan. Pada saat umurnya sepuluh tahun kedua orang tua Nantinjo telah di panggil Yang Kuasa. Semenjak ditinggal kedua orang tuanya semakin beratlah penderitaan yang dialaminya. Nantinjo tinggal bersama abangnya Limbong Mulana, karena yang tinggal dikampung pada saat itu hanyalah ketiga abangnya Limbong Mulana, Sagala Raja serta Lau Raja, sedangkan abangnya Raja Gumeleng-Geleng telah pergi dibawa oleh Yang Kuasa kepuncak Gunung Pusuk Buhit. Abangnya yang nomor dua Saribu Raja telah pergi juga merantau entah kemana rimbanya, dikarenakan adanya skandal cinta dengan adiknya sendiri Boru Pareme.

Kemelut keluarga yang begitu hebat telah melanda keluarga Nantinjo sehingga abangnya yang nomor tigalah yang harus bertanggung jawab atas diri Natinjo sepeninggal kedua orang tuanya. Walaupun Nantinjo tinggal dirumah abangnya sendiri, penderitaan yang dialaminya sangat berat karena begitu besar tanggungjawab yang dibebankan abangnya terhadap dirinya mulai dari mengurus rumah, mengasuh anak-anak, serta mencari bahan makanan ke hutan. Dan yang membuat hati Nantinjo sangat menderita apabila Nantinjo salah sedikit saja pastilah dia mendapat hukuman dari abangnya. Siksaan demi siksaan diterima Natinjo hari lepas hari dari abangnya tersebut. Meskipun begitu berat penderitaannya Nantinjo pasrah, sebab tumpuan harapan pengaduannya telah pergi merantau entah kemana.

Nantinjo mempunyai keahlian bertenun, maklumlah pada saat itu dia harus bertenun jika ingin mempunyai pakaian. Setiap bertenun, Nantinjo selalu melantunkan syair lagu penderitaannya dengan berlinang air mata sambil memohon kepada yang Kuasa agar ditunjukkan jalan padanya untuk dapat keluar dari deritanya. Melihat dan mendengar penderitaan serta jeritan hati Nantinjo, Yang Kuasa akhirnya menunjukkan jalan keluar kepada Nantinjo. Pada suatu saat datanglah abangnya Lau Raja bertamu kerumah Limbong Mulana, melihat adiknya sedang menangis hatinya sedih, sebagai abangnya Lau Raja penasaran dan bertanya kepada sang adik, mengapa engkau menangis Nantinjo? namun pertanyaan abangnya itu bukan membuat Nantinjo diam malah membuat tangisan Nationjo semakin keras. Lau Raja pun mendekati adiknya, dipeluk dan dihibur adiknya dengan penuh kasih sayang sambil bertanya ada apa gerangan yang membuat hati adiknya begitu pilu dan sedih? Sadar bahwa abangnya begitu sayang kepadanya, Nantinjo akhirnya menceritakan segala
penderitaannya dan menunjukkan luka dipunggungnya akibat siksaan yang kerap dilakukan abangnya Limbong Mulana kepadanya.

Tanpa sadar Lau Raja memanggil nama ibunya “Sibaso Bolon” sambil berujar “teganya kamu Ibu, membiarkan putri bungsumu mengalami penderitaan yang begitu berat dan tidak berkesudahan” . Sambil membelai adiknya, Lau Raja mengajak Natinjo pergi dari rumah Limbong Mulana dan ia berjanji akan menyayangi Natinjo. Mendengar ucapan dan janji abangnya, Nantinjo langsung mengikuti ajakan Lau Raja. Akhirnya Lau Raja membawa Nantinjo ke Simanindo Pulau Samosir tempatnya tinggal. Semenjak tinggal dengan Lau Raja. Nantinjo merasa senang, tenang dan bahagia. Nantinjo diberi kebebasan untuk melakukan kesenangannya bertenun walaupun abangnya miskin .

Hari lepas hari berganti, tak terasa Nantinjo sudah mulai berkembang menjadi gadis remaja yang anggun, cantik dan bersahaja. Kecantikan wajah dan sikap Nantinjo yang tidak pernah membedakan teman-temannya semakin menambah harum namanya terlebih dikalangan pemuda. Nantinjo menjadi gadis pujaan semua lelaki baik dikampungnya maupun dari kampung seberang danau toba. Seorang pemuda dari perkampungan (Huta) Silalahi sangat tertarik kepada Nantinjo dan ingin menjadikannya sebagai pendampingnya seumur hidup. Tanpa mengadakan pendekatan kepada Nantinjo, pemuda tersebut langsung meminta kedua orang tuanya untuk segera meminang Nantinjo. mendengar permintaan sang anak, orang tua pemuda tersebut sangat senang dan bangga ternyata putra mereka bemiat meminang bunga desa dari Simanindo.

Tanpa membuang banyak waktu, pihak keluarga tersebut akhirnya berangkat beserta rombongan ke rumah Lau Raja. Dengan maksud untuk meminang Nantinjo yang akan dijadikan istri dari putranya. Setelah mendengar dan mendapat pinangan tersebut, Lau Raja mengundang kedua abangnya Limbong Mulana dan Sagala Raja untuk mengadakan rapat keluarga, untuk menentukan apakah pinangan tersebut diterima atau tidak.

Ternyata, kedua abangnya mempunyai pendapat yang sama yaitu menerima pinangan tersebut. Namun Lau Raja berpendapat bahwa Nantinjo yang harus menentukan keputusan itu, diterima atau tidaknya lamaran tersebut. Kemudian mereka memanggil Nantinjo untuk hadir dalam rapat keluarga tersebut, dan mempertanyakan kepada Natinjo apakah ia bersedia menerima pinangan pihak laki-Iaki dari seberang danau toba itu? Sadar akan keberadaan dirinya yang laki-laki bukan perempuan juga bukan dengan spontan Nantinjo menjawab bahwa dirinya belum siap untuk berumah tangga. Dengan alas an Natinjo ingin menyelesaikan tenunannya terlebih dahulu agar dia bisa memakainya suatu saat nanti jika ia telah siap untuk berumah tangga.

Namun abangnya Limbong Mulana tidak memperdulikan jawaban Nantinjo dan tidak memberikan kesempatan kepada Nantinjo untuk menolak. Katanya “kamu harus menerima pinangan tersebut”. Mendengar paksaan dari abangnya itu tanpa sadar air mata Nantinjo menetes dipipi, dia berpikir tidak akan bisa melawan keinginan abangnya Limbong Mulana. Nantinjo melayangkan pandangan kepada abangnya Lau Raja dengan harapan dapat membela dirinya, namun Lau Raja pun tidak dapat membela adik yang sangat disayanginya itu karena dia sendiripun takut akan amarah abangnya Limbong Mulana. Melihat situasi seperti itu Nantinjo hanya dapat menangis dan menjerit meratapi nasibnya dalam hati.

Hanya Nantinjo sendiri yang tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Ketiga abangnya tidak mengetahui bahwa Nantinjo tidak sempurna dilahirkan kedunia ini sebagai seorang wanita. Nantinjo menolak karena dia menyadari bahwa dia tidak akan dapat membahagiakan calon suaminya dikemudian hari. Nantinjo berusaha berpikir keras, alasan apalagikah yang tepat untuk dapat menolak lamaran tersebut.

Nantinjo terus berfikir, berusaha mencari alasan untuk menolak lamaran tersebut. Akhirnya dia mendapat ide dan mengatakan kepada abangnya: “saya bersedia menerima pinangan dengan syarat pihak laki-laki itu harus dapat menyediakan emas satu perahu penuh serta uang ringgit satu perahu penuh” Mendengar persyaratan yang diberikan Nantinjo ternyata orang tua calon suaminya siap memenuhi permintaannya itu, bahkan calon mertuanya mengatakan lebih dari permintaanmu kami dapat kami penuhi.

Setelah kedua belah pihak sepakat, pihak lelaki kembali ke kampungnya diseberang Pulau Samosir. Keesokan harinya, pihak laki-laki itupun datang kembali beserta rombongan dengan membawa persyaratan yang diminta Nantinjo, yaitu emas satu perahu dan ringgit satu perahu.
Melihat emas satu perahu dan ringgit satu perahu keserakahan Limbong Mulana timbul, sikapnya langsung berubah lembut kepada Nantinjo. Dengan lembut Limbong Mulana mengatakan kepada adiknya “sekarang kamu tidak memiliki alasan lagi untuk menolak pinangan calon suamimu itu adikku, sebab calon mertuamu sudah memenuhi permintaanmu disaksikan ketiga abang¬abangmu serta khalayak ramai. Begitu tulusnya calon mertuamu menjadikan kamu sebagai menantu, dan sebagai abangmu yang tertua diantara kami, aku memutuskan bahwa kamu harus berangkat saat ini juga ikut dengan suamimu, Doa Restu dari kami abang-abangmu menyertai keberangkatanmu. Kami mendoakan kiranya Tuhan memberikan kebahagian lahir maupun batin kepada kamu” kata Limbong Maulana panjang lebar.

Dengan hati yang hancur Nantinjo menatap abangnya satu persatu sambil berkata kepada abangnya Lau Raja : “Jikalau memang saya harus berangkat untuk berumah tangga dengan calon suami saya yang bukan pilihan hati saya, tetapi dikarenakan godaan emas dan ringgit satu perahu, ternyata kalian tega memaksa saya untuk berumah tangga, bagiku tidak ada pilihan kecuali menerima namun permintaanku pada abang :” Kumpulkanlah semua apa yang menjadi milikku termasuk alat yang selalu kupakai untuk bertenun. Bambu turak ini tempat benang tenunku tolong tanamkan di ujung desa ini, suatu saat nanti semua keturunan Bapak dan Ibuku akan melihat dan mengingat saya yang penuh dengan penderitaan.”

Lau Raja memenuhi permintaan adiknya dan berjanji akan melaksanakannya. Nantinjopun akhirnya menaiki perahu kesayangannya dan berangkat meninggalkan kampung itu mengikuti rombongan calon suaminya. Sambil mendayung perahu hati Nantinjo terus gusar. Dia tidak dapat membayangkan apa yang bakal terjadi setelah sampai dikampung calon suaminya nanti. Kegundahan dan kekalutan pikiran Nantinjo tidak menemukan jawaban, kemudian Nantinjo memohon dan berseru kepada ibunya Sibaso Bolon, “Bu, mengapa ini harus terjadi, seandainya dahulu ibu cerita kepada semua abangnya tentang keadaan Natinjo yang sebenarnya, mungkin ini tidak akan terjadi. lbulah yang bersalah serlo Limbong Mulana yang tergoda dengan emas dan ringgit satu perahu”. Dengan hati yang sangat pilu Nantinjo bertanya kepada Ibunya, “masihkah lbu sayang pada putrimu ini? kalau lbu benar-benar masih sayang dengarkanlah jeritan hati putrimu ini yang paling dalam. lbu! saya tidak mau berumah tangga sebab itu hanya akan membuat aib dikeluarga, Putrimu ini rela berkorban demi nama baik keturunan Bapak dan lbu di kemudian hari. Saya tahu ibu dapat berkomunikasi langsung dengan Yang Kuasa, Pintalah kepada Yang Kuasa agar saya lepas dari penderitaan ini dan persatukanlah saya dengan ibu”. Mendengar jeritan sang putri yang sangat memilukan hati, ibunya pun meminta kepada Yang Kuasa. Maka seketika itu juga turunlah hujan yang sangat lebat, angin dan badaipun datang menerjang perahu Nantinjo. Gemuruh ombak disertai halilintar turut menangis melihat penderitaan Nantinjo. Akhirnya perahu Nantinjopun tenggelam ditelan ombak danau toba. Nantinjo menemui ajalnya seketika itu juga. Ketiga abangnya yang menyaksikan hal itu merasa bersalah serta takut.

Bahkan setelah Limbong Mulana memeriksa emas dan ringgit satu perahu yang diberikan calon suami adiknya ternyata hanya diatasnya saja emas dan ringgit dibawahnya hanya gundukan pasir dan tanah. Penyesalan yang timbul selalu datang terlambat, apa mau dikata Nantinjo sudah tenggelam kedasar danau toba.

Keesokan harinya disaat orang masih tertidur pulas Lau Raja pergi kepantai tempat perahu Nantinjo diberangkatkan dengan harapan dapat menemukan adiknya hidup maupun mati. Ditelusurinya sepanjang pantai namun
tidak ditemukan jasad adiknya. Sambil menangis tersedu-sedu Lau Raja meminta dalam hatinya kepada Yang Kuasa agar jasad adik yang disayanginya dapat ditemukan.

Sayup-sayup Lau Raja mendengar bisikan: “Adikmu Nantinjo sudah saya bawa ketempat yang aman, sekarang dia bersama ibumu. Anakku hapuslah air matamu, dan lihatlah ketempat dimana perahu adikmu tenggelam, disitu kau akan melihat satu keajaiban dunia, perahu adikmu akan muncul kembali berupa pulau. “ Inilah sebagai pertanda bagi keturunanku di kemudian hari betapa tulus dan mulia pengorbanan adikmu, tidak pernah mau membuat saudaranya malu dan terhina dihadapan orang “.

Tiba-tiba Lau Raja tersadar dan melihat dimana perahu adiknya tenggelam, dengan rasa kaget dia melihat apa yang dibisikkan oleh ibunya. Timbulnya pulau itu membuat Lau raja merasa adiknya Nantinjo serasa hidup kembali, dan dia berjanji pada diri sendiri bahwa ia beserta seluruh keturunannya harus menjaga dan merawat serta menyayangi pulau itu, sebagaimana dia menyayangi adiknya. Lau Raja memberi nama pulau itu “Pulau Malau”.


Saturday, February 10, 2007

jeans belelku...


Semakin dia belel, semakin aku suka memakainya..

Barusan aku berniat mengambil sesuatu dibawah meja kerjaku. sambil menunduk terpaksa aku harus bertekuk lutut karena posisi barang itu jauh juga. Tiba-tiba... "Breeeeeek," Sobekan sepanjang 10 centimeter menganga di jeansku bagian lutut selah kanan. Akibatnya, bagian lutut sebelah kanan dimana terdapat luka mengering pun terlihat dengan jelas. eits...jangan pikir aku ini kudisan ya..luka itu kudapatkan karena aku terlalu heboh mengejar kaki seribu di kamarku. hehehe.. Lututku luka, tapi kaki seribu tetep lenggang kangkung masuk kolong lemari. dammed.
o iya, kembali ke celana jeansku. Ada perasaan sedih melihat robekan di jeansku itu. Padahal, mengingat usianya, memang sudah sepantasnya dia dipensiunkan dari percaturan 'fashion' ala ita. Dia sudah tua sekali. bahkan di beberapa titik rawan, seperti lutut dan pantat, kainnya mulai menipis karena termakan sikat cuci dan lekukan (emang badan gw ada lekukannya ya). Robekan itu, menemani dua robekan lainnya di bagian kaki kanan bawah. Dua robekan akibat gigitan anjingku.
Walau demikian, aku tetap menggunakannya kemanapun. walau orang sudah menghujat dengan beribu kata hujatan, aku tidak bergeming. maklumlah...celana paporit (ceuk sundana mah..).
Jeans dengan merek dagang 'color box' ini adalah celana pertama yang kubeli dengan harga di atas 100rebu. Warnanya biru tua (dulu). Sekarang sih warnanya sudah termakan deterjen sehingga berubah menjadi warna mendekati biru muda. (ceuk sundana mah, BELEL).
Sebetulnya, sejujurnya, dan se- yang lain-lainya, untuk ukuranku di masa kuliah, uang sebesar itu sudah bisa kubelikan macam-macam, terutama buku di Palasari.hehehe
Tapi hari itu -ditahun 2003 kalao tidak salah- dengan paksaan seorang makelar 'fashion,'= TUNA ato ATUN ya- terpaksalah. Yak betul, dia memaksaku untuk membeli celana itu.
Pada awalnya kukira aku akan menyesali 'pemborosan' itu. tapi, setelah memakainya, hmmm... mak nyooooos, wenaaaaaaaaaak tenan rek....pas bener dibadan (susah nih ngomong ama orang udik, bathin atun sambil memperhatikanku dengan cengiran..)
Akhirnya, kau kubeli dengan uang yang sangaaat pas-pasan. aku lupa, dari mana kudapatkan uang itu. jangan-jangan dari hasil nyopet?

Ah,,, seperti barang lain..jeans ini pun menyimpan segudang kenangan..kok jadi sentimentil gini kita yak?

jeans belelku...

Barusan aku berniat mengambil sesuatu dibawah meja kerjaku. Tiba-tiba... "Breeeeeek," Sobekan sepanjang 10 centimeter menganga di jeansku. bagian lutut yang ada luka mengering pun terlihat dengan jelas. eits...jangan pikir aku ini kudisan ya..luka itu kudapatkan karena aku terlalu heboh mengejar kaki setibu di kamarku. hehehe..
o iya, kembali ke celana jeansku Kau kubeli dengan uang yang sangaaat pas-pasan. aku lupa, dari mana kudapatkan

temanku...

apalagi yang tersisa?

"tak ada... semua habis.."

Sunday, February 04, 2007

4 Februari 2007 14:10 WIB

ANTARA - IBUKOTA DAN DAERAH

MEDIA INDONESIA TERPAKSA ALIHKAN PERCETAKAN SETELAH KANTORNYA TERGENANG AIR
     Jakarta, 4/2 (ANTARA) - Harian Umum (HU) Media Indonesia terpaksa
mengalihkan percetakan korannya, setelah mesin percetakan dan stok kertas
yang ada terendam banjir sejak Jumat (2/2) akibat luapan Sungai
Pesanggrahan.
"Kami terpaksa mengalihkan tempat percetakan koran ke media lain,
karena mesin percetakan dan stok kertas terendam air," kata Asisten Kepala
Divisi Pemberitaan HU Media Indonesia, Yohannes, kepada ANTARA, di Jakarta,
Minggu.
Menurut dia, HU Media Indonesia akan mulai terbit lagi pada Senin
(5/2) , setelah selama dua hari dari Sabtu (3/2) sampai Minggu (3/2) tidak
terbit.
Ia menyebutkan saat ini, genangan air di kantor HU Media Indonesia di
Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sudah mulai surut hingga aktifitas keredaksian
berjalan seperti biasanya.
"Sebenarnya untuk perkantoran sendiri termasuk Metro TV dan Media
Indonesia On-line (MIOL), tidak menjadi masalah kecuali pada bagian
percetakannya saja," katanya.
Ketika ditanya apakah kantor HU Media Indonesia, akan dipindahkan ke
tempat lainnya seiring perkantorannya di daerah rawan banjir dari Sungai
Pesanggrahan, ia menjawab pemindahan itu belum terpikirkan, terlebih lagi
bangunan yang ditempati saat ini merupakan bangunan baru.
Sebelumnya, sejumlah wartawan HU Media Indonesia mengaku jika media
tempat bekerjanya, tidak terbit setelah mesin percetakannya terendam air.
"Sejak Jumat (2/2) lalu, kami sudah diberitahukan bahwa Media
Indonesia tidak terbit, akibat kantor kebanjiran," kata salah seorang
wartawan Media Indonesia.


*Kantorku malang...
kantorku terSayang...


Hari ini, ada pemandangan di luar kebiasaan..

Biasanya, seragam biru memeonopoli warna di kantor. ditambah dasi.
tapi hari ini? semua orang berlomba-lomba memakai celana pendek.
hehehe...soalnya akses jalan ke kantor masih kerendem aer.

BANJIR...BANJIR...

Friday, February 02, 2007

banjir..banjir...banjir...

09.00: haaaaa...hari yang indah... udara begitu enak...Pagi ini gw berangkat jam 9 karena harus mengejar acara donor darah menkominfo, sofyan djalil (emang penting ya?). dengan rasa kantuk terpaksa gw berangkat. tak ada perasaan yang aneh pagi tadi.
keanehan justru mulai terjadi pada pukul 10.00. kenapa gw merasa aneh? KARENA GW MASIH BERADA DI TOMANG???? please deh, ada apa ini? tanya batinku...biasanya gw sudah sampai di daerah medan merdeka itu jam 10-an!!!!

10.30: Kemacetan ruar biasa membuat bus AJAP yang gw tumpangi tak bergerak barang sesenti juga!!
lalu, tiba-tiba masuk seorang bapak masuk dengan lintingan di celananya.
"BANJIR...jalan cuman bisa dilewati bus," kata dia tanpa ditanya oleh penumpang dan supir yang sudah berwajah bingung.

ckiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit...!

12.00: gw baru sampai di MK, medan merdeka barat. itupun naik ojek Rp10000 melayang...sh*t !!

12.45: gw berangkat menuju liputan kedua di jalan tendean, daerah trans tv sono. gw berniat naik busway sampe benhil.

13.00: tiba di benhil. niat maw turun. tak sengaja, mata yang indah ini melirik ke arah atmajaya... tanpa disuruh, mata ini melotot... BANJIIIIR...!
Fu@$* !!!!
gw urungkan niat gw turun, padahal kursi gw udah ditempatin orang lain. hiks...

13.38: dengan ojek supaya gw tidak terjebak macet, gw tiba di tendean. oh, Tuhanku, uangku melayang Rp15rebu!!! bangke..
sambil mencari-cari....KOK... BAAAAAAAAANJIIIIIRRR.... arghhhh....!!!! thats enough, God.. hari ini kan gw udah minta ampun karena dah nyolong sendal. masa semua liputan gw gagal semua.
Ah, gw tidak langsung balik kanan. gw sempet memperhatikan tim SAR menyelamatkan warga yang kebanjiran. Kasian...banjirnya sampe se dada orang dewasa. yak ampun...
gw inget, gw harus liputan...
tuuut...tuuut... kok ga diangkat sih? tanyaku sambil megang HP. niatan sih mau nlp panitia diskusi itu karena menurut informasi yang gw dapat, RM Suharti termasuk dalam deretan gedung yang kebanjiran.
tuuu..tuuut...hallo," kata suara di seberang sana.
"pAK JADI TIDAK SIH DISKUSINYA?" Tanyaku

"Aduh, maaf Mbak, tidak jadi. soalnya rumah para pembicaranya juga kebanjiran,"
HUAAAAAAAAAAAAAAAA...HIKS...HIKS...HIKS...

15.00: Tiba di MK (kembali) soalnya ada rencana keluarga korban Poso akan ajukan uji materiil ke MK.

15.17: ada sms..hmm dari siapa nih..

Sender: Hanum
"Hore...koran qt ga terbit sbt (sabtu-red) besok. Pcetakan kbanjiran 1 meter. hahaha..."

GOD...why...why... hiks..hiks..
(padahal dalam hati: hehehe...)
Pengakuan Dosa...

"Horeeeeeeeeee...." teriak orang-orang itu dengan sangat tidak sopan. Bagaimana tidak sopan, mereka berteriak kegirangan ketika bus AJAP yang kutumpangi tiba-tiba mogok ditengah genangan air.
Aduh..mengapa ini terjadi? pikirku.. jam sudah menunjukkan pukul 11.30WIB.
Seharusnya, aku liputan pukul 10 di Depkominfo. Bukan hanya telat, kini aku bersama penumpang lainnya kebingungan bagaimana caranya keluar dari genangan air setinggi sepinggang orang dewasa ini. Ah, rupanya, sungai Cideng sudah tak kuasa menampung air dari hujan semalam.
Pandangan ku arahkan ke sebelah. What? sebuah bus dengan merek dagang sama, AJAP, pun mengalami nasib serupa. teronggok tak berdaya di tengah genangan banjir.
Sejurus ke depan-sambil berpikir-aku melihat seorang bapak pun diberi "hore" oleh masyarakat sekitar karena sepeda motornya (kalau itu motor karena yang terlihat hanya stang dan jok kursi) mogok juga. Kupikir seharusnya dia berpikir dong, bus saja sudah berjejer tak berdaya, apalagi motor.
"Seorang lima ribu..seorang lima ribu..ayo naik gerobak...," teriak seseorang dari arah pintu bus. hanya kepalanya yang dia masukkan ke dalam.
"Hah, lima ribu seorang untuk jarak 10 meter itu? lebih baik aku menginap dalam bus," pikir kikirku.
Seolah bisa membaca pikir kikirku, si tukang gerobak berteriak lagi, "Ya udah, kalau tidak mau nginep aje di bis ampe besok," teriaknya berulang-ulang karena kesal dagangannya tidak laku.
Gerutu tidak hanya datang dariku saja rupanya. Penumpang bus lainnya pun menggerutu. hahahaha...rupanya bukan aku saja yang memiliki pikiran kikir untuk satu ini. Sebenarnya kalau dia mau pasang harga murah, dia tetap akan memperoleh untuk besar karena penumpang sendiri berjumlah sekitar 20 orang. dikali 2000 berarti dia bisa mendapat 40ribu. dasar asas manfaat, di pasang tarif selangit.
Bak di musim panen, tukang gerobak lainnya bersliweran dengan gerobak penuh penumpang. wah, mereka dapat rejeki dari bus-bus 'nekat' yang menerobos akal dan logika bahwa genangan air terlalu tinggi untuk semua jenis kendaraan, bahkan untuk bus sekalipun.
"Ayo..gerobak..dua rebu deeh..dua rebu..," teriak sebuah kepala yang menyembul di pintu bus yang ditutupi kerumunan penumpang yang kebingungan.
"Ayo Mba, kita naik gerobak saja," kata seorang wanita yang baru saja kukenal karena musibah ini. Di tengah kebimbangan (karena aku harus berbasah-basah ria dan membuka sepatu? aduh....) mata yang indah ini melihat sepasang sendal jepit putih dengan tali hijau.
Tanpa pikir panjang, kubuka sepatuku dan kuraih sendal itu. Aku tak peduli itu milik siapa. Aku bergegas naik gerobak sebelum si tukangnya berubah pikiran dan menaikkan tarif.
"Aku telah mencuri sendal ini. Ampuni aku Tuhan," doaku dalam hati. Akhirnya, aku naik gerobak. Ini adalah pengalaman 'survival'ku yang pertama di genangan banjir. Naik gerobak...selama ini, aku hanya melihatnya di televisi. hehehe
Sesampai dijalan yang sudah tak tergenang, aku selalu berusaha menyembunyikan kakiku agar tak terlihat supir bus. Entah kenapa, aku yakin sendal ini milik sang supir yang malang itu.

Maafkan aku...aku bersalah :D
Pengakuan Dosa...

"Horeeeeeeeeee...." teriak orang-orang itu dengan sangat tidak sopan. Bagaimana tidak sopan, mereka berteriak kegirangan ketika bus AJAP yang kutumpangi tiba-tiba mogok ditengah genangan air.
Aduh..mengapa ini terjadi? pikirku.. jam sudah menunjukkan pukul 11.30WIB.
Seharusnya, aku liputan pukul 10 di Depkominfo. Bukan hanya telat, kini aku bersama penumpang lainnya kebingungan bagaimana caranya keluar dari genangan air setinggi sepinggang orang dewasa ini. Ah, rupanya, sungai Cideng sudah tak kuasa menampung air dari hujan semalam.
Pandangan ku arahkan ke sebelah. What? sebuah bus dengan merek dagang sama, AJAP, pun mengalami nasib serupa. teronggok tak berdaya di tengah genangan banjir.
Sejurus ke depan, sambil berpikir-aku melihat seorang bapak pun di "hore" oleh masyarakat sekitar karena sepeda motornya (kalau itu motor karena yang terlihat hanya stang dan jok kursi) mogok juga. Kupikir seharusnya dia berpikir dong, bus saja sudah berjejer

Thursday, February 01, 2007















isu flu burung memang sudah menghancurkan ribuan pedagang ayam. gw berpikir, apa ini yang salah pemerintah ya? karena memberikan informasi yang tidak lengkap jadinya masyarakat takut makan ayam.
padahal, penularan flu burung kan dari kotoran dan air liur unggas. bukan dari dagingnya. kalau dimasak dengan benar, daging ayam tetap sehat kok dikonsumsi.
Pemerintah ini terlalu stres dan garak - grusuk jadi ga bisa mikir dengan benar bagaimana caranya menyampaikan informasi dengan benar.
menyebalkan....

hidup ayam...kayaknya enak nih makan KFC...hmmm
sruuup..sruuup....

Wednesday, January 31, 2007

hukuman mati...

"Bagi gw, narkoba dan teroris pantas mendapatkan hukuman mati," kata seorang kawan padaku kemarin. apalagi buat gembong bandar narkoba.
Sikapnya itu sangat tergambar sekali saat dia mewawancarai pengacara si Scott, Denny Kailimang. Hanya 10 menit. tak lebih. Biasanya dia selalu wawancara panjang lebar terkait perkara-perkara. tapi ini...10 menit...

kemarin, Scott mengajukan permohonan ke MK agar mencabut pasal-pasal hukuman mati di UU Narkotika.
Scott merupakan salah satu dari personil 'Bali Nine'. Sebelumnya, dua personil bali nine lainnya sudah mengajukan uji materiil pasal yang sama ke MK dengan pengacara yang berbeda.

Hmmm... siapa yang membayar pengacara-pengacara itu ya? pertanyaan yang tak perlu jawaban, bukan?

terlepas dari pengajuan uji materiil itu bermasalah di legal standing, persoalan hukuman matinya itu sendiri masih membawa perdebatan panjang di Indonesia bahkan di dunia.

Gembong narkotika memang berbahaya, begitu pula dengan teroris yang bersliweran di sekitar kita tanpa kita sadari keberadaaannya.
Mereka telah melakukan kejahatan yang luar biasa keji dengan merusak sistem dan masyarakat.
MEREKA TIDAK BERHAK MENGAMBIL NYAWA ORANG LAIN DENGAN MEMBUNUH. KITA SEMUA PUN TIDAK.
hanya Tuhan yang bisa mengambil nyawa seseorang. itu prinsip gw.
sehingga, ketika kita menyetujui adanya hukuman mati, maka kita pun turut menyetujui pengambilan nyawa orang dengan paksa oleh manusia-dalam hal ini instansi pemerintah- Artinya, kita juga harus ikut bertanggung jawab terhadap hilangnya nyawa orang lain tersebut.
Kesalahan jangan diselesaikan dengan kesalahan lain karena hanya akan mengakibatkan efek domino dari kesalahan-kesalahan.

OK..dia sudah membunuh orang dengan keji..tapi apa hak kita mencabut nyawa pelakunya? tak ada.

Ada hukuman lain yang sama beratnya dengan hukuman mati.. misalnya..hukuman seumur hidup, hukuman yang lebih bermanfaat dan membawa perbaikan..
pada dasarnya, kejahatan timbul karena ada rasa tidak puas pada diri sendiri. adalah tugas negara untuk memenuhi ketidakpuasan rakyatnya.

Blog Archive


someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.