Kesedihan, ternyata, memang bukan sesuatu yang bisa ditinggalkan karena kesedihan berada di dalam diri kita. Aku selalu mengira kalau melakukan perjalanan jauh maka kesedihan itu akan hilang karena tertinggal jauh di belakang. Tapi, itu tidak pernah terjadi.
(Negeri Senja, Seno Gumira Ajidarma)
Saat ini, gw sedang merasa dipecundangi nasib. hehe istilah yang selalu kami gunakan untuk menanggapi pahitnya kehidupan.
Dipecundangi nasib... kata-kata yang sangat bagus sekali. aku selalu tertawa jika mendengar kata-kata itu disebutkan.
dipecundangi nasib...ck..ck...ck..
sus..lu emang keren lah menemukan kata-kata itu..
kapan kita berbincang ya? kangen rasanya kita berempat bisa berbincang di kala senja mulai singgah di depan kosan lu yang di jatinangor..
bercanda lepas..seolah-olah tak ada masalah. tak ada perasaan dipecundangi nasib..
hihihihi..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.
2 comments:
dipecundangi nasib...
jutaan orang di sana yg hidup jauh di bawah garis kemiskinan..
, apakah mereka merasakan hal yg sama? dipecundangi nasib... hmmm...
kasihan si nasib selalu jd kambing hitam.
bgmnpun jg hidup kita jauh lebih beruntung, jgn patah semangat n tetaplah berkarya.. (alah..)
di mata gw ga ada itu dipecundangi nasib.. yg ada gw emang pecundang.. jangan nyalahin nasib..
c'mon ita, lo kebanyakan bengong sih.. hehehe..
rambut lo tuh, semakin menguning semakin merunduk
udah jangan kelamaan di kantor ngeblog mulu.. pulang sana gih :D
Wow...rasanya masih sama pas denger kata ini lagi, seperti denger pertama kali...SEREM....!!!!
Ah masa keemasan selalu dipenuhi dengan kemampuan untuk merombak simpul-simpul saraf menjadi kata yang menohok realitas kehidupan itu sendiri. Yup...permainan kata-kata itu selalu menimbulkan beribu reaksi. Tapi kenikmatan untuk berbagi ekspresi selalu menjadi momentum ampuh untuk menumbuhkan kesadaran diri.
Kenapa waktu membuat kita lebih cepat tua ya???
Post a Comment