Monday, May 28, 2007

hidup itu...


fiuh..betul-betul bulan yang berat untuk dilalui. tapi, aku yakin semua badai ini pasti berlalu.
dalam pergumulan, ku katakan pada seorang kawan yang menanyakan keadaanku.
kukatakan padanya, 'hidup itu seperti roda. kadang dibawah dan kadang di atas. Pada saat roda itu dibawah, kadang-kadang memaksa kita mengingkari siapa diri kita sebenarnya.'

Lalu, dia menjawab:
'ketika kita tahu roda itu pasti balik ke atas lagi, seharusnya itu menjadi titik tolak optimis kita.'


Rupanya, kawanku itu sempat mengenalku sebagai seorang yang selalu ceria dan bahagia. Bukan manusia yang bisa menghabiskan semalaman dengan renungan air mata.
hmmm...aku berpikir, tidak mungkin seorang manusia tampil sebagai sosok yang ceria terus. Ada kalanya, seorang manusia terpuruk pada kondisi paling tersudut.
Akupun mengenal kawanku itu sebagai seorang yang ceria. Setiap hari, ia selalu memberikan senyum dan tawanya pada semua orang disekitarnya. Seolah tak pernah ada duka menggelayut dalam hidupnya.
Namun, pada satu malam, entah kapan, dia pun pernah terpuruk dan sampai menitikkan air matanya.
Kaget dan terkejut memonopoli perasaanku malam itu. Karena dia kukenal sebagai orang yang ceria.
Apa begitu pula perasaanmu, kawan, ketika mendengar aku menangis semalaman?
hahahaha....
Jadi, kesimpulannya, kita tidak bisa menolak ketika diri kita menginginkan untuk mengingkari karakternya. Kadangkala pengingkaran diri diperlukan untuk penyeimbangan.

Tapi, pada akhirnya, memang, kita harus bangkit!!!
ketika kita tahu roda itu pasti balik ke atas lagi, seharusnya itu menjadi titik tolak optimis kita!!!

hidup...

NB: secercah harapan menggelayut diufuk realitas ketika gaji dinaikkan. legaa...

2 comments:

Anonymous said...

Saya sangat meyakini bahwa hidup bagai roda berputar,kadang diatas,kadang dibawah.
Saat ini roda kehidupan saya sedang dibawah,keluarga saya sedang terpuruk dibawah kemiskinan yang tak usai jua.
Sudah hampir 8tahun,keluarga kami jatuh,namun saya berkata pada diri saya sendiri bahwasanya Tuhan sudah menakdirkan jalan hidup saya seperti ini tapi Tuhan juga sudah memberikan saya kemampuan untuk berpikir,bagaimana merubah hidup saya.
Ulasan yang anda tulis mengenai teman anda yang selalu ceria itu mirip sekali dengan saya,meski selalu ceria namun saya juga menangisi keterpurukan saya,tapi saya tetap berjuang untuk merubah kehidupan duniawi ini dengan berusaha,berdoa dan tetap bersemangat menjalani hidup.
SEMANGAT YA!!!
:)

Anonymous said...

Karena memang air mata diciptakan bukan tanpa maksud kok..
air mata diciptakan untuk menyalurkan perasaan tidak mampu. agar dia menghilang dari otak. Setelah itu, yakinlah, semuanya akan baik-baik saja.
Sebetulnya, keluargakupun sempat terpuruk. tapi, saya selalu berkeyakinan, cobaan hidup diberikan Tuhan kepada anak-anak kesayanganNya. sehingga, mental yg terbentuk bukan mental tahu yg lembek.
setelah menjalani hidup sekian puluh tahun, saya sangat bahagia Tuhan kasih cobaan jadi saya bisa muncul sebagai jiwa yg mandiri dan ga nyusahin orang (semoga)..
senang berkenalan dengan Anda..

si malau


someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.