Wednesday, December 17, 2008

Pemerintah, Apa Maumu?

Dada orang Indonesia akhir-akhir ini pasti merah-merah. Kenapa? Karena menjadi rakyat Indonesia itu harus terus mengurut-urut dada. Sepertinya kalau ada orang asing yang ingin jadi warga negara Indonesia harus ada syarat tambahan, memiliki kesabaran super plus.

bagaimana tidak, satu kasus nih. konversi ke gas!

baru saja rakyat susahkan dengan kelangkaan minyak tanah demi menyukseskan konversi minyak tanah ke gas. mending kalau gas 3 kg dan kompor sudah sukses dilaksanakan semua, baru minyak tanah dilangkakan. Ini, konversi belum mulai (bahkan tak selesai2 sampai sekarang), minyak tanah sudah dilangkakan sedemikian rupa.

sebagai rakyat, gw dukung konversi tersebut. namun kalau pelaksanannya membuat rakyat sengsara begini, mendingan ditunda dulu sampai metode pelaksanaannya jelas sehingga kesusahan rakyat itu bisa diminimalisir.

Saat gaung-gaung konversi mulai, si mama sampai harus berjibaku ke Padalarang (rumah di Cimahi) untuk mencari minyak tanah dengan harga rasional. karena tak mau susah, dia harus membeli sampai berpuluh2 liter untuk persediaan.

sekarang???

baru hitungan bulan, gas elpiji 3 kg kembali langka. entah permainan siapa kali ini. siapapun dia, pemerintah seharusnya mampu menjamin ketersediaan gas. Pertamina sebagai penyalur tentu harus dimintai pertanggungjawabannya. Di tangerang, pemilik warung padang sampai harus kembali ke jaman urdu dengan menggunakan kayu bakar untuk memasak!!

http://bisnis.vivanews.com/news/read/16172-rumah_makan_padang_pakai_kayu_bakar

Lain kali, pemerintah seharusnya memikirkan secara matang setiap kebijakan sehingga rakyat tidak perlu menjadi korban dari ketidaksiapan Pemerintah.

hufff...

Monday, December 01, 2008

Doa Bapa Kami

Bapa kami yang di sorga,
dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.

[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.]

Bahasa Yunani
. Dalam bahasa Koinē yang diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lainnya:

Πάτερ ἡμῶν ὁ ἐν τοῖς οὐρανοῖς
ἁγιασθήτω τὸ ὄνομά σου·
ἐλθέτω ἡ βασιλεία σου·
γενηθήτω τὸ θέλημά σου,
ὡς ἐν οὐρανῷ καὶ ἐπὶ τῆς γῆς·
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸς ἡμῖν σήμερον·
καὶ ἄφες ἡμῖν τὰ ὀφελήματα ἡμῶν,
ὡς καὶ ἡμεῖς ἀφίεμεν τοῖς ὀφειλέταις ἡμῶν·
καὶ μὴ εἰσενέγκῃς ἡμᾶς εἰς πειρασμόν,
ἀλλὰ ῥῦσαι ἡμᾶς ἀπὸ τοῦ πονηροῦ.
[Ὅτι σοῦ ἐστιν ἡ βασιλεία καὶ ἡ δύναμις καὶ ἡ δόξα εἰς τοὺς αἰῶνας·
ἀμήν.]


Alih aksara

Pater hēmōn, ho en tois ouranois
hagiasthētō to onoma sou;
elthetō hē basileia sou;
genethetō to thelēma sou,
hōs en ouranōi, kai epi tēs gēs;
ton arton hēmōn ton epiousion dos hēmin sēmeron;
kai aphes hēmin ta opheilēmata hēmōn,
hōs kai hēmeis aphiemen tois opheiletais hēmōn;
kai mē eisenenkēis hēmas eis peirasmon,
alla rhusai hēmas apo tou ponērou.
[Hoti sou estin hē basileia, kai hē dúnamis, kai hē doxa eis tous aiōnas;
Amēn.]

Bahasa Latin

Pater noster, qui es in caelis
Sanctificetur nomen tuum;
Adveniat regnum tuum,fiat voluntas tua,
Sicut in caelo et in terra
Panem nostrum quotidianum da nobis hodie,
et dimitte nobis debita nostra,
sicut et nos dimittimus debitoribus nostris.
Et ne nos inducas in tentationem
sed libera nos a malo.
Amen.

Bahasa Inggris, menurut versi tahun 1928 Book of Common Prayer yang paling ternama:

Our Father, who art in Heaven,
hallowed be Thy Name.
Thy Kingdom come, Thy Will be done,
on Earth, as it is in Heaven.
Give us this day our daily bread,
and forgive us our trespasses,
as we forgive those who trespass against us.
And lead us not into temptation,
but deliver us from evil.
[For thine is the kingdom, and the power, and the glory,
for ever and ever.]
Amen.


Amiiiiin....

Tuesday, November 11, 2008

Lets Go To The Park..


Ada yang aneh dengan hari ini. Tapi, setiap kali kucoba memaksa berpikir apa yang aneh itu, otakku malah memanas dan rasanya mau pecah. Apa yang aneh ya?

Coba kuingat-ingat lagi…keanehan itu memang sudah mulai terasa sejak aku bangun pagi.
Jam 06.30 WIB, mata yang ngantuk ini memaksa untuk membuka. Meski tadi malam aku tidur jam 12 (ato jam 1 yah?) tapi sepertinya alarm tubuh sudah menyetting untuk bangun secara otomatis pada jam 6-6.30 itu.

Btw, Pagi-pagi aku bangun dengan perasaan kosong memang. Tapi, aku tidak terlalu menggubrisnya. Lalu, aku minum dua gelas air putih. Ah, segar sekali…

Menginjakkan kaki pertama kali di bumi pada pagi hari adalah hal yang paling berat aku lakukan karena badan ini masih ingin menempel di kasurku yang sudah mulai lapuk. Ayo, kamu harus bangun!!!

Jam 07.00, aku memasak bubur untuk sarapan. Tak lupa, segelas susu coklat yang lezat kumasukkan dalam bubur gandum itu. Lima belas menit kemudian, aku sudah mulai memakan bubur itu dan tentu saja menghabiskannya..kenyaaang..

Kosong itu masih ada…

Ah, perkawinan rizky the titan. Istrinya kena penyakit kelamin..bla..bla.. dia sampai harus melakukan tes HIV bla..bla… (oh crap!). Kumatikan langsung televisi karena semua saluran menyajikan berita rumah tangga orang, “lebih baik gw ngedengerin si John Legend nyanyi ajah deh….
Sedikit bersemangat…sedikit menggoyangkan badan, hmmm gw seksi juga. :D

“Lets go to the park…” la…la..laa…


Kemudian mandi, berganti pakaian, dan aku ingin menggunakan baju yang membuatku senang hari ini. Kenapa? Karena sebetulnya ada yang kosong…aku ingin mencoba segala sesuatu agar aku bisa senang, meski ada yang kosong.

Jam 7.45 aku pun berangkat kerja. Pergi begitu saja. Tetap kosong itu itu mengiringi perjalanan ku sampai dikantor, tepat pukul 08.45.

Ketika tersadar, tiba-tiba sudah pukul 16.45. sudah sore rupanya, kemana saja aku dari tadi?Akhir-akhir ini, aku tidak bisa lagi mengontrol jiwaku jika sudah bekerja. Semuanya berlari dengan sangat cepat. Karena kalau tidak cepat, teriakan akan muncul,” Ta, beritanya sudah turun di detik tuh,” atau, “Mana Aulia? ditahan tidak? kita harus mendahului peristiwanya bila perlu” atau, “ kejaksaan bagaimana?”

Sepanjang waktu bekerja,kekosongan sudah menguasai badan ini.

Aku baru tersadar pada saat tangan ini reflek mengetik “dave mattews band #41” di situs youtube.com.
Aku mulai bisa merasa lagi…kekosongan itu berkurang saat kudengar lagu itu.
Apakah aku mer*&^&%^&….?

Oh, Crap! (ala Phoebe Buffay)

Friday, October 31, 2008

Perempuan Pabrik

“Ta, beli paramex, stop cold, ama inza,” ujar seorang wanita paruh baya padaku saat hari menjelang sore. Aku masih ingat, saat itu aku duduk di bangku SMP kelas 1. Dia membeli masing-masing obat merek pasaran itu selembar. Sebagai informasi, di Bandung, arti selembar itu sama dengan 4 tablet obat. Mengapa disebut selembar? Karena setiap pack mungil, berisi empat tablet obat.

Seingatku, perempuan itu memang rutin membeli obat-obatan itu untuk menghilangkan sakit kepala dan flu yang selalu menderanya. “Iyah, kepalah sayah teh sakit terus. Meuni nyeri..,” keluh dengan logat sunda yang sangat kental seraya memijat keningnya.
Koyo berwarna putih yang tertempel dikening perempuan pabrik itu-demikian kusebut dia karena aku lupa namanya- pun bergelombang mengikuti gerakan pijatannya.

“Emang kenapa sakit mulu? Ke dokter ajah atuh,” kataku. “Ah, boro-boro ke dokter. Udah ajah dikasih obat ini juga hilang. Teteh teh kan kerja di pabrik. Jadi kalau lembur, suka sakit kepala,” jawabnya.

Sejak aku pindah rumah, tak pernah lagi kubertemu perempuan yang bekerja di pabrik tekstil itu.
***
Aku besar di di daerah Cimahi yang dulu masuk kabupaten Bandung. Kotaku itu merupakan salah satu pusat pabrik tekstil, terutama di wilayah bagian selatan yang membentang dari Cimindi, Leuwigajah hingga Nanjung dan Cibeber.

Sepanjang jalan di wilayah itu, pabrik-pabrik tekstil raksasa berdiri dan mampu menyerap tenaga kerja cukup tinggi. Jangan harap ada pribumi yang memiliki pabrik2 itu. Pengusaha-pengusaha Cina dan Korea semua. Kemana pribumi? Mayoritas menjadi buruh pabrik dengan gaji sekitar 700 rebu. Posisi sudah bagus jika bisa menjadi tenaga administrasi.

Saat lulus SMP atau SMU, teman-teman sepermainanku cukup masuk pabrik dan bekerja. Dengan gaji hanya ratusan ribu rupiah, mereka sudah merasa puas dengan status sebagai buruh kontrak.
***
Tindakan bodoh para pelaku property Amerika akhirnya mulai berimbas ke Indonesia. Beberapa waktu lalu, aku sempat berbincang –jika tak mau dibilang wawancara- dengan salah satu ketua himpunan pengusaha di Indonesia, Sofjan Wanandi.

Ia memprediksikan awal tahun 2009, lebih dari SATU JUTA buruh (terutama pabrik) akan terkena PHK. Kenapa 2009? Karena naik atau turunnya nilai berbagai kontrak ekspor terlihat di akhir tahun.

“Saat ini semua kontrak turun. Pengusaha sedang berjuang bagaimana mempertahankan kontrak-kontrak itu,”” kata dia. Kebayang kalau ekspor harus dibatalkan. Mau dikemanakan semua tekstil hasil kerja dan keringet pabrik itu?

Terlintas juga di otak, bagaimana dengan nasib perempuan pabrik itu. Bagaimana nasib buruh-buruh lain?

Ah, aku tersadar, aku juga buruh kan?

aku ingin sekali merasa bahagia hari ini.
apa yang harus aku lakukan?

Friday, October 10, 2008

bermimpi

aku tak berani lagi bermimpi...

Saturday, October 04, 2008

Rumah Impian

Aku dan Keegoisan

"Aku punya impian,"kataku pada seorang sahabat semalam saat kami duduk berdua memandang city light Jakarta di kawasan Semanggi. Aku mengatakan pada lelaki itu bahwa aku ingin menarik diri dari dunia dan membeli rumah di desa yang terletak di pegunungan. Untuk melanjutkan hidup, aku akan membeli sepetak tanah dan menjadi petani.
“Gw sempet dah nabung untuk mewujudkan mimpi gw itu,” kataku padanya. Mimpi itu sudah 2 bulan memang memenuhi otakku yang terbatas ini. Kupikir,akan sangat menyenangkan saat bangun pagi dengan suasana yang sepi dan begitu keluar, pegunungan dimana2. Kalau waktu selang, aku ke sungai dan duduk2 saja disitu seharian dan tak perlu memikirkan apapun. Menyenangkan, pikirku.

Dia diam sejenak, entah berpikir atau apaaaa gituh. Lalu, 5 menit kemudian pertanyaan-pertanyaan langsung meluncur dari bibirnya yang entah kenapa selalu pecah-pecah itu.
Kenapa? Kamu nanti beli sabun dimana? Beli baju dimana? Kalau kamu sakit masuk angin siapa yang ngurus? Ga ada air, kamu mandi gimana? Listrik ga ada, lampu ga ada, gimana? Lu mau masak, pake apa? Mau pake kayu kayak waktu kita ke Pangrango? Emang Lu ga bosen? Dan lain-lain…
Dan, dengan segala pembenaran, aku menjawab satu persatu pertanyaan dari lelakiku itu.
“Gw stres karena tahu terlalu banyak itu menyiksa. Tahu kebobrokan orang itu menyiksa. Hari ini, gw menulis soal bapak yang urung naik ke tugu Monas karena tiket berharga Rp7500 dinilainya MAHAL. Betapa orang-orang yang mengaku pejabat negara itu seenaknya korup dan mengambil hak-hak orang lain tanpa rasa dosa.” Jadi, kataku sambung, lebih baik aku tak tahu apa-apa. Aku akan angkat seorang anak untuk menjagaku saat sakit. Baju kubawa dua saja dari Jakarta dan tentu saja ada air meski tak ada listrik. Aku tak perlu televisi, radio, ataupun hiburan lainnya. Lampu pake petromak. Kalau memasak, ya terpaksa pake kayu ditiup-tiup… hehehehe (masih keras kepala ajah).

“KAMU EGOIS,TA” katamu singkat. Loh, kok jadi gw yang egois yah?
“Iya, lu egois karena hanya memikirkan kesenangan lu sendiri. Kita tidak pernah tahu apakah perbuatan kita itu berdampak atau tidak dalam hidup orang lain. 90 persen pejabat itu korup memang benar dan negara ini memang sudah begini. Tapi, bukan berarti kita berhenti berusaha”

“Memang mengandalkan perubahan dari orang-orang tua di kursi pemerintah sudah tak bisa. Satu2nya cara adalah menyiapkan generasi penerusnya dengan pendidikan yang cukup, termasuk pendidikan moral. Masalahnya, gimana mau mendidik, la wong, jatah pendidikan dikurangi demi membayar hutang BLBI yang dikorup ama orang-rang yang sekarang jadi pejabat. Arrrghhh..begitu kompleks,”


(itu belum lagi dana pendidikan yang ada dan kecil itu ternyata dikorup juga. Sejumlah pengadaan buku di jawa tengah dan jogja sana bermasalah karena ternyata buku yang begitu mahal, tak berguna dan tak bisa dipakai. Semoga kasus itu diusut KPK).
(Belum lagi niatan Pemerintah yang sukses memasukkan gaji guru dalam komponen dana 20% dana pendidikan. Akibatnya, dana pendidikan pun dengan mudah mencapai 20%. Entah apa yang ada di otak hakim MK saat memutus kasus itu. Mungkin mereka hanya berpikir, yang penting Pemerintah tidak melanggar konstitusi tanpa melihat efek panjangnya. Gedung-gedung sekolah yang ancur krn ga ada dana bwt ngebenerin. Huffff… jadi inget film Laskar Pelangi)

Lelakiku itu melanjutkan argumennya:
“Kita memang hanya bisa berbuat hal-hal yang kecil. Tapi, hal-hal kecil itu bisa jadi hal besar bagi orang lain. Lu pernah mikirin gak, berapa rupiah yang hilang dari pendapatan warteg tempat biasa lu makan dalam sebulan karena keegoisan itu? Berapa rupiah yang bakal ilang dari pendapatan supir bus yang biasa lu tumpangi ke tempat kerja sebulan? Tukang ojek, dll. Banyak Ta, yang masih kita bisa kerjakan bahkan melalui berita-berita yang kita tulis. Lu ga usah stress mikirin untuk merubah negara ini dalam waktu singkat. KPK ajah butuh 5 tahun persiapan baru keliatan hasilnya. Itu lembaga yang kecil, apalagi negara, lebih lama lagi kaleeeeeee. Negara ini emang dah begini.”
Si Budiman Sudjatmiko pernah mengutarakan soal idenya untuk merevolusi satu generasi tua.”Gw ga setuju idenya waktu dia masih di PRD itu. Terlalu mahal ongkosnya. Bakal banyak massyarakat yang jadi korban” lanjutmu.

“Aku setuju dengan kau,”kubilang. Jadi pilihannya memang hanya melakukan apa yang bisa dilakukan. Sekalipun itu kecil-kecil dan terkadang dinilai tak bernilai.
Ah, kurasa impian ku lambat laun semakin menjauh dan menjauh menjauh.

“Tapi, aku ingin melaksanakan mimpi gw itu pas gw dah tua,”

“Kalau dah tua mah beda lagi atuh”

Dan, malam pun semakin larut. Cerita demi cerita mengalir seperti sungai di musim hujan. Deras. Aku pun mau menapak bumi saja dulu. Tak perlu bermimpi (bc:egois).

Tuesday, September 02, 2008

Amazing Grace

Sapaan Tuhan memang suka ajaib. Mulai dari kebahagiaan kecil yang kadang kita tak syukuri hingga tamparan keras yang membuat kepala puyeng 7 kliling. Apapun itu, yakinlah bahwa Tuhan menyapa setiap hari, jam, menit, bahkan detik.

Terima Kasih Tuhan untuk setiap sapaanMu dalam tiap langkah hidupku. Aku, si Malau, akan mencoba memaknai setiap sapaanMU itu, termasuk yang Kau berikan akhir-akhir ini.
Aku mensyukuri Tuhan. Sebab, dengan demikian aku selalu diingatkan akan hidup, kehidupan, dan Sang Pemberi Kehidupan itu sendiri.
Hidup yang Kau berikan kepadaku ini sungguh luar biasa. Terima Kasih Om...
:D

Amin



Amazing grace! (how sweet the sound)
That sav’d a wretch like me!
I once was lost, but now am found,
Was blind, but now I see.

’Twas grace that taught my heart to fear,
And grace my fears reliev’d;
How precious did that grace appear,
The hour I first believ’d!

Thro’ many dangers, toils and snares,
I have already come;
’Tis grace has brought me safe thus far,
And grace will lead me home.

The Lord has promis’d good to me,
His word my hope secures;
He will my shield and portion be,
As long as life endures.

Yes, when this flesh and heart shall fail,
And mortal life shall cease;
I shall possess, within the veil,
A life of joy and peace.

The earth shall soon dissolve like snow,
The sun forbear to shine;
But God, who call’d me here below,
Will be forever mine.


John Newton (1725-1807)

Saturday, May 31, 2008

seperti ada yang kosong...
ah, aku merindu lagi pada udara yang bergerak karena gerakan badanmu
aku merindu lagi pada nyamannya detak jantungmu

i miss u

Friday, February 08, 2008

me and you (2)



8 Agustus 2007

Malam telah menggelayut sejak beberapa jam tadi. Aku masih duduk disini, di Jl Sudirman, memperhatikan kelakuan manusia-manusia metropolis. Sebut saja namaku si Pemerhati Manusia.
Ah, itu ada dua orang berlawanan jenis tengah berdiri di pinggir jalan. Sepertinya, mereka hendak menyeberang...Tapi mungkin juga tidak sih.
Sesekali mereka berbincang dan melempar senyum satu sama lain. Melihat ekspresi dua orang itu,aku tertular ingin tersenyum juga. Ekspresi mereka lucu, kayak orang yang masih malu-malu kucing. Hahahaha.. Mungkin mereka itu baru memulai sebuah cerita baru dalam hidup mereka. Cerita yang hanya mereka miliki berdua saja.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya jalan raya itu lowong dari kendaraan bermotor. si laki-laki langsung memegang tangan si perempuan saat kesempatan menyeberang itu ada.
Entah kaget atau apa, si perempuan langsung diam dan hanya menatap si laki-laki dengan sangat lekat. Mungkin juga jantung si perempuan deg-degan karena tangannya dipegang. Akupun kalau dalam posisi si perempuan pasti akan sangat tersipu.
Sayang, lampu sangat remang-remang sehingga aku tidak berhasil melihat wajah si perempuan yang bersemu merah.
hahahaha..mereka lucu sekali.. Tapi, aku iri..
Untuk beberapa saat, tangan mereka masih berpegangan meski sudah sampai di seberang jalan. Tapi, pelan-pelan tangan mereka terpisah. Mungkin mereka masih malu.
Padahal, aku sangat yakin mereka berdua masih ingin berpegangan tangan. Sayang sekali. Tapi, tidak mengapa, sungguh mneyenangkan melihat tingkah mereka berdua.
Aku akan memasukkan mereka berdua dalam list manusia-manusia pantauanku.


Salam,
Si Pemerhati Manusia

PS: Aku baru tahu barusan kalau nama mereka Bagus dan Ita. :D




Ita Malau:
Rasanya kejadian itu baru kemarin gw alami. Hingga sekarang, masih sangat melekat di benak dengan sangat kuat.
Deg-degannya pun masih kerasa dengan sangat jelas. :D
Padahal itu sudah enam bulan yang lalu ya? hehehehe...rasanya kayak baru kejadian kemarin.

Tuhanku, ijinkanlah enam bulan ini menjadi bagian yang tidak berujung dalam hidupku.
Berkatilah kami. Amin
Gw sayang banget ama lu, Gus...
Sangat...


Bagus Saragih:


.....mengingat hari-hariku bersamamu...
itu adalah bagian terindah dalam 28 tahun nafasku...
ada tawa dan tangis, ada canda dan murka, ada haru dan bahagia...
semua telah kuukir dalam bingkai hatiku, dan tak akan pernah kusirnakan..
meskipun apapun yang terjadi, yg terburuk sekalipun, kau jadi satu sejarah terindahku...
tetaplah di sini sayang, di ruang terindah dalam hatiku..
biarlah 6 bulan ini menjadi 1 tahun, 10 tahun, bahkan selamanya..

i love you...

Happy 6 month anniversary...

someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.