Saturday, October 13, 2007

Maaf

Untuk kesekian kali, kata-kata ragu itu keluar dari mulut ini
Untuk kesekian kali pula, kau tersakiti
Untuk kesekian kali lagi, aku meminta maaf

Tapi, kali ini, aku betul-betul menyesal
aku janji, itu adalah yang terakhir kalinya keluar dari mulut ini.
aku sungguh-sungguh menyesal.

Maaf

1 comment:

bigazzu said...

Keraguan adalah bukan apa yg terucap, tapi apa yg kau rasa.
Apa arti lidah tak membilang ragu bila dibalik tirai ragu itu sungguh membahana.
Cintaku, ragu atau yakin adalah naluri. Kita terkadang tak kuasa mengendalikannya. Naluri berkelebat, tumbuh berdasarkan lingkungan dan apa yg indera deteksi. Dan honey.. itu porsiku. Biar kuciptakan lingkungan itu, hingga inderamu mendeteksi keyakinan dan bukan keraguan.
Sudahlah.. Jangan lagi maaf terucap. Krn itu bukan kesalahanmu. :-)


someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.