Wednesday, August 15, 2007

debaran

debaran ini kembali muncul ketika gempa mengguncang Jakarta tepat Rabu, seminggu lalu.
Awalnya masih sangat lemah. Karena lemahnya, sulit kurasakan.
Tapi entah kenapa, aku tahu, dia masih ada dilubuk hati paling dalam.

maafkan aku karena semula aku sudah memberimu racun yang teramat kuat karena aku sudah memutuskan untuk membunuhmu. meski sedih, tapi kau harus mati, pikirku dulu.
Setelah racun itu masuk, kupikir kau sudah mati.
pada saat gempa itu, aku sadar, ternyata kau kuat juga ya...

Aku berjanji, tidak akan berusaha membunuhmu lagi.
aku tak mau kehilangan kau lagi.
Lihatlah kau sekarang sudah tumbuh menguat.
Bahkan, sekarang aku bisa merasakannya dengan sangat jelas...
Terima Kasih Tuhan, karena aku masih diijinkan untuk memiliki dan merasakan debaran ini.
aku berjanji akan menjaga dan memeliharanya dengan baik.

Terima kasih untukmu, seseorang di sana. Kau memberikan obat yang sangat manjur bagi debaranku. Dan, akhirnya pelekatan rasa ini bermuara.
terima kasih Han...

love u

3 comments:

bigazzu said...

:-)
Love u 2, honey..

butterfly menikmati dunia said...

Ada lagu Titik Puspa yang pas banget buat entry lo yang ini

Jatuh cinta berjuta rasanya, biar siang biar malam amboilah nikmatnya.

Selamat bercinta ya buat Ita Malau dan Bigazzu...

Hey Bigazzu traktir akulah... :)

bigazzu said...

Hehe..
awal bulan aja ya neng..
Itu jg kalo Ita setuju, hehe
anyway, thx ya fris :-)


someone said, every story has it end. But in life, ending is a new beginning for other stories.